Although the continued preference f

Although the continued preference for metronidazole as the treatment of choice in mild-to-moderate CDI is based on equal efficacy for most patients, an additional and important reason remains cost. Oral vancomycin costs $ 71 to 143 per day (depending
on the dosing regimen chosen) compared with metronidazole, which costs $ 2 per day. Although the intravenous formulation of vancomycin can be compounded by inpatient hospital pharmacies and some outpatient pharmacies at approximately half this cost, the cost diff erence remains substantial and can impair compliance. Another reason that vancomycin is not used in the inpatient setting is the theoretical risk of promoting acquisition of vancomycin-resistant enterococcus. However, vancomycin-resistant enterococcus has not been shown to be a valid reason to avoid use of vancomycin for treatment of CDI, as both vancomycin and metronidazole treatment for CDI have been shown to promote vancomycin-resistant enterococcus acquisition in prospective observational studies ( 52 )

Results (Indonesian) 2:

Meskipun preferensi lanjutan untuk metronidazole sebagai terapi pilihan pada CDI ringan sampai sedang berdasarkan khasiat yang sama untuk sebagian besar pasien, alasan tambahan dan penting tetap biaya. Oral vankomisin biaya $ 71-143 per hari (tergantung
pada rejimen dosis yang dipilih) dibandingkan dengan metronidazole, yang biaya $ 2 per hari. Meskipun formulasi intravena vankomisin dapat diperparah oleh apotek rawat inap rumah sakit dan beberapa apotek rawat jalan di sekitar setengah biaya ini, biaya diff selisih tetap besar dan dapat mengganggu kepatuhan. Alasan lain yang vankomisin tidak digunakan dalam pengaturan rawat inap adalah risiko teoritis mempromosikan akuisisi Enterococcus resisten vankomisin. Namun, resisten vankomisin Enterococcus belum terbukti alasan yang sah untuk menghindari penggunaan vankomisin untuk pengobatan CDI, baik sebagai vankomisin dan pengobatan metronidazol untuk CDI telah ditunjukkan untuk mempromosikan resisten vankomisin akuisisi Enterococcus dalam studi observasional prospektif (52)