CONCLUSIONS AND DISCUSSIONIt is bel

CONCLUSIONS AND DISCUSSION
It is believed that reading attitudes develop writing dispositions in the related literature. According
to Stotsky (1983), better writers tend to read more than poorer writers do, and that better readers
tend to produce more syntactically mature writing than poorer readers do. As the constructivist
learning theory asserts that writing and reading are both meaning-making activities (Gregg &
Steinberg, 1980). When people write and read, meaning is continually in a state of becoming. Thus,
the more students read, the more they are acquainted with reading passages and the more they tend
to write in the form of reading passages that they have studied and/or read. In this sense, according
to the results obtained in the research, it was found out that there was a significant positive high
correlation [r= .730, p

Results (Indonesian) 1:

KESIMPULAN DAN DISKUSIHal ini diyakini bahwa sikap membaca mengembangkan disposisi menulis dalam literatur terkait. Menurutuntuk Stotsky (1983), penulis yang lebih baik cenderung Baca lebih dari penulis miskin melakukan, dan bahwa pembaca lebih baikcenderung menghasilkan lebih sintaksis matang menulis daripada pembaca miskin. Sebagai konstruktivisbelajar teori menegaskan bahwa menulis dan membaca adalah kegiatan pembuatan makna kedua (Gregg &Steinberg, 1980). Ketika orang menulis dan membaca, makna adalah terus-menerus dalam keadaan menjadi. Dengan demikian,lebih banyak siswa membaca, semakin mereka akan berkenalan dengan membaca ayat-ayat dan semakin mereka cenderunguntuk menulis dalam bentuk membaca ayat-ayat yang mereka telah belajar dan/atau membaca. Dalam pengertian ini, menurutuntuk hasil yang diperoleh dalam penelitian, ditemukan bahwa ada yang signifikan positif tinggikorelasi [r =.730, p <. 01] antara siswa sikap terhadap membaca dan menulis merekadisposisi. Dalam studi yang dilakukan oleh Goodman & Goodman (1983), Stotsky (1983) dan Carrel,Devine & Eskey (1988), ditemukan korelasi kuat antara membaca siswa dan merekaketerampilan menulis. Demikian pula, Loban (1963) dalam studi longitudinal siswa membaca dan menulispengembangan menunjukkan korelasi yang kuat antara keterampilan membaca dan menulis. Sebagai Loban (1963)

Results (Indonesian) 2:

KESIMPULAN DAN PEMBAHASAN
Hal ini diyakini bahwa membaca sikap mengembangkan menulis disposisi dalam literatur terkait. Menurut
ke Stotsky (1983), penulis yang lebih baik cenderung untuk membaca lebih dari penulis miskin lakukan, dan bahwa pembaca lebih
cenderung menghasilkan lebih sintaksis menulis matang dari pembaca miskin lakukan. Sebagai konstruktivis
teori belajar menegaskan bahwa menulis dan membaca keduanya kegiatan makna pembuatan (Gregg &
Steinberg, 1980). Ketika orang menulis dan membaca, makna terus dalam keadaan menjadi. Dengan demikian,
semakin banyak siswa membaca, semakin mereka mengenal dengan ayat-ayat membaca dan semakin mereka cenderung
untuk menulis dalam bentuk membaca ayat-ayat yang mereka telah mempelajari dan / atau membaca. Dalam hal ini, menurut
hasil yang diperoleh dalam penelitian, ditemukan bahwa ada positif yang signifikan tinggi
korelasi [r = 0,730, p <.01] antara sikap siswa terhadap membaca dan menulis mereka
disposisi. Dalam studi yang dilakukan oleh Goodman & Goodman (1983), Stotsky (1983) dan Carrel,
Devine & Eskey (1988), ternyata ditemukan korelasi kuat antara membaca siswa dan mereka
keterampilan menulis. Demikian pula, Loban (1963) dalam studi longitudinal tentang membaca siswa dan menulis
pengembangan menunjukkan korelasi yang kuat antara kemampuan membaca dan menulis. Sebagai Loban (1963)