Separate the people from the proble

Separate the people from the problem. In a traditional bargaining situation, the interaction proceeds based on positions and counter-positions. The discussion can easily turn adversarial as the customer raises objections about price or other difficult issues. It is as if the parties are sitting on opposite sides of the table, conducting a tug-of-war to achieve a "win for our side." With a principled negotiation approach, on the other hand, the salesperson focuses on the problem and how to solve it. The idea is to be "hard on the problem and soft on the people." The customer and the salesperson take the perspective of sitting on the same side of the table and, from there, work together to come up with alternative solutions that will benefit both. From this perspective, it's possible to have a productive discussion of the customer's concerns, and to offer answers and solutions rather than a counter-argument or opposing position that can undermine the relationship.

Results (Indonesian) 1:

Memisahkan orang dari masalah. Dalam situasi tawar-menawar yang tradisional, interaksi hasil berdasarkan pada posisi dan posisi kontra. Diskusi dapat dengan mudah mengubah bermusuhan sebagai pelanggan meningkatkan keberatan tentang harga atau masalah-masalah sulit lainnya. Ianya seolah-olah para pihak sedang duduk di seberang meja, melakukan tarik ulur untuk mencapai "menang untuk sisi kami." Dengan pendekatan berprinsip negosiasi, di sisi lain, Penjual berfokus pada masalah dan bagaimana mengatasinya. Idenya adalah untuk menjadi "keras pada masalah dan lembut pada orang." Pelanggan dan penjual mengambil sudut pandang duduk di sisi yang sama dari tabel dan, dari sana, bekerja sama untuk datang dengan solusi alternatif yang akan menguntungkan kedua. Dari perspektif ini, mungkin untuk memiliki diskusi produktif keprihatinan nasabah, dan untuk menawarkan jawaban dan solusi daripada kontra-argumen atau menentang posisi yang dapat merusak hubungan.

Results (Indonesian) 2:

Pisahkan orang dari masalah. Dalam situasi tawar-menawar tradisional, interaksi hasil penjualannya berdasarkan posisi dan kontra-posisi. Diskusi dapat dengan mudah mengubah permusuhan sebagai pelanggan menimbulkan keberatan tentang harga atau masalah sulit lainnya. Seolah-olah pihak sedang duduk di sisi berlawanan dari meja, melakukan tarik-menarik perang untuk mencapai "kemenangan bagi pihak kami." Dengan pendekatan negosiasi berprinsip, di sisi lain, penjual berfokus pada masalah dan bagaimana mengatasinya. Idenya adalah untuk menjadi "keras pada masalah dan lembut pada orang." Pelanggan dan penjual mengambil perspektif duduk di sisi yang sama dari meja dan, dari sana, bekerja sama untuk datang dengan solusi alternatif yang akan menguntungkan kedua. Dari perspektif ini, itu mungkin untuk memiliki diskusi yang produktif kekhawatiran pelanggan, dan untuk menawarkan jawaban dan solusi daripada kontra-argumen atau posisi lawan yang bisa merusak hubungan.