The authorities turned a blind eye.

The authorities turned a blind eye. Our provincial government was still made up of mullah parties
who wouldn’t criticise anyone who claimed to be fighting for Islam. At first we thought we were safe
in Mingora, the biggest town in Swat. But Fazlullah’s headquarters were just a few miles away, and
even though the Taliban were not near our house they were in the markets, in the streets and the hills.
Danger began to creep closer

Results (Indonesian) 1:

pihak berwenang menutup mata. pemerintah provinsi kami masih terdiri dari pihak mullah
yang tidak akan mengkritik siapa pun yang mengaku berjuang untuk islam. pada awalnya kami pikir kami aman
di Mingora, kota terbesar di swat. tapi markas Fazlullah hanya beberapa mil jauhnya, dan
meskipun Taliban tidak dekat rumah kami mereka berada di pasar,di jalan-jalan dan bukit-bukit.
bahaya mulai merayap lebih dekat

Results (Indonesian) 2:

Pihak berwenang berubah menutup mata. Pemerintah provinsi kami masih terdiri dari pihak mullah
yang tidak mengkritik siapa pun yang mengklaim akan berjuang untuk Islam. Pada awalnya kami pikir kami telah selamat
di Mingora, kota terbesar di Swat. Tapi Fazlullah di markas hanya beberapa kilometer jauhnya, dan
walaupun Taliban tidak dekat rumah kami di pasar, di jalan-jalan dan bukit.
bahaya mulai merayap lebih dekat