Flavor is a complex sensation once

Flavor is a complex sensation once a person ingests foods. The mechanisms of flavor formation in fruits are more complex than that of in vegetables. As consequences, the fruits have various sensation of flavor. In addition, vegetables do not have ripening period as fruits, in which the flavor precursors may develop, but instead, it develops the flavor during cellular disruption (cutting, breaking, chewing, and cooking processes). Study on flavor is challenging as the appealing of foods arises from the flavor.

Results (Indonesian) 1:

Rasa adalah sensasi kompleks setelah seseorang ingests makanan. Mekanisme pembentukan rasa buah-buahan lebih kompleks daripada dalam sayuran. Sebagai konsekuensi, buah-buahan memiliki berbagai sensasi rasa. Selain itu, sayuran tidak memiliki pematangan periode sebagai buah-buahan, di mana rasa prekursor dapat mengembangkan, tetapi sebaliknya, itu mengembangkan rasa selama gangguan selular (pemotongan, melanggar, mengunyah, dan proses). Studi pada rasa adalah menantang seperti menarik makanan muncul dari rasa.

Results (Indonesian) 2:

Rasa adalah sensasi yang kompleks setelah seseorang ingests makanan. Mekanisme pembentukan rasa buah-buahan yang lebih kompleks daripada dalam sayuran. Sebagai konsekuensi, buah memiliki berbagai sensasi rasa. Selain itu, sayuran tidak memiliki pematangan periode buah-buahan, di mana prekursor rasa dapat mengembangkan, tetapi sebaliknya, berkembang rasa selama gangguan seluler (cutting, melanggar, mengunyah, dan proses memasak). Studi pada rasa menantang sebagai menarik makanan muncul dari rasa.