He claims that liberal societies ha

He claims that liberal societies have peaceful relations with each other. They have no grounds on which to contest each other's legitimacy because they share principles of universal equality and rights. They fight with states which are not liberal; for example, United States fought in two world wars, also in Korea, Vietnam and Persian Gulf. On the other hand, he claims that the peaceful influence of liberal ideas on foreign policy, can be seen in the changes that have occurred in the Soviet Union and Eastern Europe since the mid-1980's.24

Results (Indonesian) 1:

Ia mengklaim bahwa masyarakat liberal memiliki hubungan damai dengan satu sama lain. Mereka memiliki ada alasan untuk kontes legitimasi satu sama lain karena mereka memiliki prinsip-prinsip universal kesetaraan dan hak-hak. Mereka berperang dengan negara-negara yang tidak liberal; sebagai contoh, Amerika Serikat berjuang dalam dua perang dunia, juga di Korea, Vietnam dan Teluk Persia. Di sisi lain, ia mengklaim bahwa pengaruh damai ide liberal pada kebijakan luar negeri, dapat dilihat dalam perubahan yang telah terjadi di Uni Soviet dan Eropa Timur sejak pertengahan-1980's.24

Results (Indonesian) 2:

Dia mengklaim bahwa masyarakat liberal memiliki hubungan damai dengan satu sama lain. Mereka tidak memiliki alasan yang untuk kontes legitimasi masing-masing karena mereka berbagi prinsip-prinsip kesetaraan dan hak-hak universal. Mereka bertarung dengan negara-negara yang tidak liberal; misalnya, Amerika Serikat bertempur di dua perang dunia, juga di Korea, Vietnam dan Teluk Persia. Di sisi lain, ia mengklaim bahwa pengaruh damai ide-ide liberal di kebijakan luar negeri, dapat dilihat pada perubahan yang terjadi di Uni Soviet dan Eropa Timur sejak pertengahan 1980's.24