The nutritional quality and shelf l

The nutritional quality and shelf life of salted and sun dried fishes of Tuticorin coastal villages were assessed seasonally. The quality parameters varied with seasons and it was poor during monsoon season. The spoilage indicators TMA-N and TVB-N of the dried fish sample did not exceed the permissible limit. During monsoon season the dried fish showed visible fungal growth within one month of storage. During the second month of the post monsoon period dried fish showed slight visible fungal growth. In summer season, no visible fungal colonies even after 90 days of storage were recorded. During the storage period dried fishes absorbed moisture from the atmosphere which resulted in the increase of microbial load and in turn led to the increase of TVB-N value. The poor quality of dried fishes were mainly due to unhygienic processing, inadequate salting, unhygienic drying, use of spoiled fish for processing and lack of air tight packing of the dried fishes.

Results (Indonesian) 1:

The gizi kualitas dan umur simpan asin dan matahari kering ikan dari Tuticorin desa pesisir dinilai musiman. Parameter kualitas bervariasi dengan musim dan itu buruk selama musim hujan. Indikator pembusukan TMA-N dan TVB-N sampel ikan kering tidak melebihi batas yang diizinkan. Selama musim hujan ikan kering menunjukkan pertumbuhan jamur terlihat dalam satu bulan penyimpanan. Selama bulan kedua periode pasca hujan ikan kering menunjukkan sedikit pertumbuhan jamur terlihat. Di musim panas, tidak ada koloni jamur terlihat bahkan setelah 90 hari penyimpanan dicatat. Selama periode penyimpanan ikan kering menyerap kelembaban dari atmosfer yang mengakibatkan peningkatan beban mikroba dan pada gilirannya menyebabkan peningkatan nilai TVB-N. Buruknya kualitas ikan kering terutama karena pengolahan higienis,

Results (Indonesian) 2:

Kualitas nutrisi dan umur simpan ikan asin dan matahari yang dikeringkan di desa pesisir Tuticorin dinilai secara musiman. Parameter kualitas bervariasi dengan musim dan itu miskin selama musim hujan. Indikator pembusukan TMA-N dan TVB-N sampel ikan kering tidak melebihi batas yang diizinkan. Selama musim hujan ikan kering menunjukkan pertumbuhan jamur terlihat dalam satu bulan penyimpanan. Selama bulan kedua pasca monsun ikan kering periode menunjukkan pertumbuhan jamur sedikit terlihat. Di musim panas, tidak ada koloni jamur terlihat bahkan setelah 90 hari penyimpanan direkam. Selama periode penyimpanan ikan kering menyerap kelembaban dari atmosfer yang mengakibatkan peningkatan beban mikroba dan pada gilirannya menyebabkan peningkatan nilai TVB-N. Kualitas ikan kering yang buruk terutama disebabkan oleh pengolahan yang tidak higienis, pengeringan yang tidak memadai, kekeringan yang tidak higienis, penggunaan ikan manja untuk pengolahan dan kurangnya pengepakan udara yang ketat dari ikan kering.