Local Knowledge and Use of Forest P

Local Knowledge and Use of Forest Plants
R esearchers have estimated that at least 2,000 species of Amazonian plants have been given a particular use by humans, including as food, fi bres, medicines, fuels, or for any number of other utilitarian, aesthetic, or ritual purposes (Duke and Vásquez 1994 ; Bennett 1992 ) . In the Peruvian Amazon, for example, more than 1,250 species have been recorded as being used for an economic purpose by at least one local group (Pinedo-Vasquez et al. 1993) , with at least 138 species of agricultural and tree crops among them (Clement 1998) . Considerable work has been done on the uses of forest plants and plant lore of specifi c Amazonian communities, particularly on which plants that indigenous Amazonians use for medicinal purposes, as well as on the nomenclature and classifi cation of those plants in Amazonian languages (e.g., Alexiades 2009; Balée 1994; Bennett and Prance 2000 ; Boom 1987; Duke and Vasquez 1994; Prance et al. 1987; Vickers and Plowman 1984 ; Zent and Zent 2004 ; Zent 2009 ; Anderson and Posey 1989 ; Balée 1994 ; Coimbra-Junior 2004 ; Elisabetsky and Posey 1989 ; Erickson 2006 ; Erickson and Balée 2006 ; Macia 2008 ; Posey and Plenderleith 2002 ; Stearman 1989 ) . T he western areas of Amazonia, particularly the pre-Andean region, have been identifi ed as centres of diversity for a number of signifi cant crop species (Clement 1999 ) . Globally important staples including manioc ( Manihot esculenta ), peanuts, pineapple, cacao, runner beans, peach palm (‘pupunha’ in Brazil ‘pijuayo’ in Peru), tree cotton, coca, tomatoes, and Capsicum frutense chiles (which include some remarkably hot cultivars such as the habanero), are believed to be among the most important plants to have been domesticated in the region.

Results (Indonesian) 1:

Pengetahuan lokal dan penggunaan tanaman hutan R esearchers memperkirakan bahwa setidaknya 2.000 spesies tanaman Amazon telah diberikan penggunaan tertentu oleh manusia, termasuk sebagai makanan, kesan bres, obat-obatan, bahan bakar, atau untuk sejumlah tujuan lain utilitarian, estetika atau ritual (Duke dan Vásquez 1994; Bennett 1992). Di Peru Amazon, misalnya, lebih dari 1.250 spesies telah tercatat sebagai yang digunakan untuk tujuan ekonomi oleh setidaknya satu kelompok lokal (Aurora et al. 1993), dengan sedikitnya 138 jenis pertanian dan pohon tanaman diantaranya (Clement 1998). Banyak pekerjaan telah dilakukan pada penggunaan tanaman hutan dan tanaman pengetahuan masyarakat Amazon c specifi, terutama pada tanaman Amazonians adat yang digunakan untuk tujuan pengobatan, serta pada kation nomenklatur dan classifi dari tanaman tersebut dalam Amazon bahasa (misalnya, Alexiades 2009; Balée 1994; Bennett dan 2000 Perancis; Boom 1987; Duke dan Vasquez 1994; Perancis et al. 1987; Vickers dan pembajak 1984; Zent dan Zent tahun 2004; Zent 2009; Anderson dan Posey 1989; Balée 1994; Coimbra-Junior tahun 2004; Elisabetsky dan Posey 1989; Erickson 2006; Erickson dan Balée 2006; Macia 2008; Posey dan Plenderleith 2002; Steaman 1989). T ia wilayah Barat dari Amazonia, khususnya wilayah pra-Andes, telah identifi ed sebagai pusat untuk sejumlah signifi tidak panen spesies (Clement 1999). Secara global penting staples termasuk ubi kayu (Manihot esculenta), kacang, nanas, kakao, kacang-kacangan runner, peach palm ('pupunha' di Brasil 'pijuayo' di Peru), pohon kapas, coca, tomat, dan chiles Capsicum frutense (yang mencakup beberapa kultivar yang sangat panas seperti habanero), diyakini berada di antara tanaman terpenting telah dijinakkan di wilayah itu.

Results (Indonesian) 2:

Pengetahuan lokal dan Penggunaan Tanaman Hutan
R esearchers telah memperkirakan bahwa setidaknya 2.000 spesies tanaman Amazon telah diberikan penggunaan tertentu oleh manusia, termasuk makanan, serat fi, obat-obatan, bahan bakar, atau untuk sejumlah utilitarian lainnya, estetika, atau ritual tujuan (Duke dan Vásquez 1994; Bennett 1992). Di Amazon Peru, misalnya, lebih dari 1.250 spesies telah tercatat sebagai yang digunakan untuk tujuan ekonomi dengan setidaknya satu kelompok lokal (Pinedo-Vasquez et al. 1993), dengan setidaknya 138 spesies tanaman pertanian dan pohon di antara mereka (Clement 1998). Pekerjaan besar telah dilakukan pada penggunaan tanaman hutan dan pengetahuan tanaman masyarakat Amazon yang spesifik, khususnya yang tanaman yang asli Amazonians digunakan untuk tujuan pengobatan, serta pada nomenklatur dan klasifikasi dari mereka tanaman dalam bahasa Amazon (misalnya, Alexiades 2009; Balee 1994; Bennett dan Berjingkrak 2000; Boom 1987; Duke dan Vasquez 1994; Berjingkrak et al 1987;. Vickers dan Plowman 1984; Zent dan Zent 2004; Zent 2009; Anderson dan Posey 1989; Balee 1994; Coimbra-Junior 2004 ; Elisabetsky dan Posey 1989; Erickson 2006; Erickson dan Balee 2006; Macia 2008; Posey dan Plenderleith 2002; Stearman 1989). T dia wilayah barat Amazonia, khususnya wilayah pra-Andean, telah diidentifikasi sebagai pusat keanekaragaman untuk sejumlah spesies tidak bisa panen signi fi (Clement 1999). Staples penting secara global termasuk ubi kayu (Manihot esculenta), kacang, nanas, kakao, kacang pelari, peach sawit ( 'pupunha' di Brasil 'pijuayo' di Peru), kapas pohon, coca, tomat, dan cabai frutense Capsicum (yang mencakup beberapa sangat kultivar panas seperti habanero yang), diyakini menjadi salah satu tanaman yang paling penting telah didomestikasi di wilayah tersebut.