Childhood overweight and obesity ar

Childhood overweight and obesity are the consequences of excessive energy intake relative to energy output together with a genetic disposition.The proportion of girls and boys in the dietary survey sample was similar (50.7 % vs. 49.3 %; Table 1). The majority of the adolescents grew up in Sweden, in urban areas and in a family that lived in a private residency.The proportion of adolescents reaching the Swedish indicators of a healthy dietary intake (ie consuming fruit and vegetables at least daily, and fish at least twice a week) and regular leisure time physical activity (ie regular moderate or vigorous physical activity), differed significantly in relation to the sociodemographic characteristic

Results (Indonesian) 1:

Anak-anak yang kelebihan berat badan dan obesitas adalah konsekuensi dari asupan energi berlebihan relatif terhadap output energi dengan disposisi genetik. Proporsi anak laki-laki dan perempuan dalam sampel makanan survei adalah serupa (50.7% vs 49,3%; Tabel 1). Sebagian besar remaja dibesarkan di Swedia, di daerah perkotaan dan di sebuah keluarga yang tinggal dalam residensi pribadi. Proporsi remaja mencapai indikator Swedia asupan makanan sehat (yaitu mengkonsumsi buah dan sayuran setidaknya sehari, dan ikan setidaknya dua kali seminggu) dan rekreasi biasa waktu aktivitas fisik (yaitu moderat atau kuat aktivitas fisik secara teratur), berbeda secara signifikan berkaitan dengan karakteristik sociodemographic

Results (Indonesian) 2:

Childhood kelebihan berat badan dan obesitas merupakan konsekuensi dari asupan energi yang berlebihan dibandingkan dengan keluaran energi bersama-sama dengan proporsi disposition.The genetik anak perempuan dan anak laki-laki dalam sampel survei diet adalah sama (50,7% vs 49,3%; Tabel 1). Sebagian besar remaja dibesarkan di Swedia, di daerah perkotaan dan di dalam sebuah keluarga yang tinggal di sebuah proporsi residency.The pribadi remaja mencapai indikator Swedia dari asupan makanan yang sehat (yaitu mengkonsumsi buah dan sayuran paling tidak setiap hari, dan ikan di setidaknya dua kali seminggu) dan aktivitas fisik waktu luang biasa (yaitu regular aktivitas fisik sedang atau kuat), berbeda secara signifikan dalam kaitannya dengan karakteristik sosiodemografi