The blades of a feathering propelle

The blades of a feathering propeller may be positioned by the pilot to such a high angle that they are streamlined in the direction of flight. In this feathered position, the blades act as powerful brakes to assist engine friction and compression in stopping the windmilling rotation of the propeller. This is of particular advantage in case of a damaged engine, since further damage, caused by a windmilling propeller creates the least possible drag on the airplane and reduces the yawing tendency. As a result, multiengine airplanes are easier to control in flight when the propeller of an inoperative engine is feathered.

Results (Indonesian) 1:

Baling-baling baling-baling bulu-bulu diposisikan oleh pilot untuk sebuah sudut tinggi bahwa mereka efisien dalam arah penerbangan. Dalam posisi ini berbulu, pisau bertindak sebagai rem kuat untuk membantu gesekan pada mesin dan kompresi dalam menghentikan rotasi windmilling baling-baling. Ini adalah keuntungan tertentu dalam mesin yang rusak, karena kerusakan lebih lanjut, disebabkan oleh windmilling baling-baling menciptakan hambatan paling mungkin di pesawat dan mengurangi kecenderungan yawing. Sebagai hasilnya, multiengine pesawat lebih mudah untuk mengontrol dalam penerbangan ketika baling-baling mesin yg tdk berlaku berbulu.

Results (Indonesian) 2:

Bilah baling-baling bulu-bulu dapat diposisikan oleh pilot untuk seperti sudut tinggi bahwa mereka efisien dalam arah penerbangan. Dalam posisi berbulu ini, pisau bertindak rem yang kuat untuk membantu gesekan mesin dan kompresi dalam menghentikan rotasi windmilling dari baling-baling. Ini adalah keuntungan tertentu dalam kasus mesin yang rusak, karena kerusakan lebih lanjut, yang disebabkan oleh baling-baling windmilling menciptakan hambatan paling mungkin di pesawat dan mengurangi kecenderungan yawing. Akibatnya, pesawat terbang bermesin lebih mudah untuk mengontrol dalam penerbangan saat baling-baling dari mesin tdk berlaku adalah berbulu.