Gases are very soluble deep in a la

Gases are very soluble deep in a lake because of the high hydrostatic pressure. Since diffusion is very slow, most atmospheric gases exchange at the surface and then are transported elsewhere. During fall circulation, for example, water masses move to the surface, exchange with the atmosphere, and are then moved by wind action to the bottom of the lake. Thus the effects of hydrostatic pressure are usually ignored, and the relative saturation is calculated relative only to the water surface. If gases are produced at depth, such as through bacterial activity, considerable amounts can be dissolved because of the great pressure. An impressive illustration of this effect was seen in the Schluchsee, a lake in the Black Forest (Germany), which was lowered 30 m for repairs to a dam. Suddenly, large quantities of gas bubbled through the lake, the result of reducing the hydrostatic pressure to about one-half, thereby causing the sediments to become highly supersaturated with gas (nitrogen, methane, and carbon dioxide). Fish populations concentrated in the remaining lake were destroyed as the sediments bubbled up and the noxious gas fizzed out of the lake like champagne bubbles, scavenging the dissolved oxygen. A greater disaster happened in 1986 when a large quantity of carbon dioxide that had accumulated from magmatic sources under pressure in the hypolimnion was suddenly released from the crater lake Nyos in Cameroon. Being heavier than air, the gas spread downhill near the ground. It killed 1700 people and 3000 cattle with a radius of 10 km from the lake (Kling et al. 1987).

Results (Indonesian) 1:

Gas sangat larut dalam sebuah danau karena tekanan hidrostatik tinggi. Karena difusi sangat lambat, paling atmosfer gas pertukaran di permukaan dan kemudian diangkut di tempat lain. Selama musim gugur sirkulasi, misalnya, massa air bergerak ke permukaan, pertukaran dengan suasana, dan kemudian dipindahkan oleh tindakan angin ke bawah Danau. Dengan demikian efek tekanan hidrostatik biasanya diabaikan, dan saturasi relatif dihitung relatif hanya ke permukaan air. Jika gas yang diproduksi pada kedalaman, seperti melalui kegiatan bakteri, jumlah yang cukup dapat larut karena tekanan besar. Ilustrasi mengesankan efek ini terlihat dalam Schluchsee, sebuah danau di Black Forest (Jerman), yang diturunkan 30 m untuk perbaikan bendungan. Tiba-tiba, gas dalam jumlah besar menggelegak melalui danau, hasil dari mengurangi tekanan hidrostatik sampai sekitar setengah, sehingga menyebabkan sedimen untuk menjadi sangat jenuh dengan gas (nitrogen, metana, dan karbon dioksida). Populasi ikan yang terkonsentrasi di Danau sisa dihancurkan sebagai sedimen yang menggelegak dan gas berbahaya berdesis dari Danau seperti gelembung sampanye, pemulungan oksigen terlarut. Bencana besar terjadi pada tahun 1986 ketika jumlah besar karbon dioksida yang telah terkumpul dari magmatik sumber di bawah tekanan dalam hypolimnion tiba-tiba dibebaskan dari kawah Danau Nyos di Kamerun. Menjadi lebih berat daripada udara, gas menyebar menuruni bukit dekat tanah. Ia membunuh orang-orang 1700 dan 3000 ternak dengan radius 10 km dari Danau (Kling et al. 1987).

Results (Indonesian) 2:

Gas sangat larut dalam di danau karena tekanan hidrostatik tinggi. Karena difusi sangat lambat, kebanyakan gas atmosfer tukar pada permukaan dan kemudian diangkut ke tempat lain. Selama sirkulasi jatuh, misalnya, massa air bergerak ke permukaan, pertukaran dengan atmosfer, dan kemudian pindah dengan tindakan angin ke bagian bawah danau. Dengan demikian efek dari tekanan hidrostatik biasanya diabaikan, dan saturasi relatif dihitung relatif hanya ke permukaan air. Jika gas yang diproduksi di kedalaman, seperti melalui kegiatan bakteri, jumlah yang cukup dapat dibubarkan karena tekanan besar. Sebuah ilustrasi mengesankan efek ini terlihat di Schluchsee, sebuah danau di Black Forest (Jerman), yang diturunkan 30 m untuk perbaikan ke bendungan. Tiba-tiba, sejumlah besar gas digelembungkan melalui danau, hasil mengurangi tekanan hidrostatik sekitar satu setengah, sehingga menyebabkan sedimen menjadi sangat jenuh dengan gas (nitrogen, metana, dan karbon dioksida). Populasi ikan terkonsentrasi di danau yang tersisa hancur sebagai sedimen menggelegak dan gas berbahaya mendesis dari danau seperti gelembung sampanye, mengais-ngais oksigen terlarut. Bencana besar terjadi pada tahun 1986 ketika sejumlah besar karbon dioksida yang menumpuk dari sumber magmatik di bawah tekanan dalam hypolimnion tiba-tiba dilepaskan dari danau kawah Nyos di Kamerun. Menjadi lebih berat daripada udara, gas menyebar menurun dekat tanah. Ini membunuh 1.700 orang dan 3000 ternak dengan radius 10 km dari danau (Kling et al. 1987).