These key features of Kuhn’s concep

These key features of Kuhn’s concept of ‘normal science’ also pre-empt his later discussion of scientific revolutions. What is also interesting about this chapter is that Kuhn again relates scientific paradigms to social structures within the scientific community. For example a successful paradigm will address some of the acute problems faced by the scientific community. Kuhn also makes a point about the complexity of nature being made to ‘fit’ into the relatively rigid structure of a paradigm. While on the subject it is also tempting to apply the same argument to Kuhn’s approach to paradigms in the sense that this is a generalisation about quite complex activities in a vast range of different sciences. This in itself deserves further reflection as it would mean that the concepts of paradigms, normal science and revolutionary science can be subject to the same iterative process he suggests to apply to science itself although strictly speaking this is philosophy. Kuhn has some interesting comments about those that do not work in paradigms and how such scientists are generally ignored by the scientific community unless they are part of a revolutionary movement. As with previous chapters Kuhn offers the reader much to reflect on.

Results (Indonesian) 1:

Fitur kunci konsep Kuhn di ilmu' normal' juga mengacaukan diskusi kemudian revolusi ilmiah. Yang juga menarik tentang bab ini adalah bahwa Kuhn paradigma keilmuan lagi berhubungan dengan struktur sosial dalam komunitas ilmiah. Misalnya sebuah paradigma yang sukses akan alamat beberapa masalah akut yang dihadapi oleh komunitas ilmiah. Kuhn juga membuat sebuah titik tentang kompleksitas alam yang sedang dilakukan untuk 'cocok' ke dalam struktur relatif kaku paradigma. Meskipun pada subjek juga tergoda untuk menerapkan argumen yang sama untuk Kuhn's pendekatan paradigma dalam arti bahwa ini adalah generalisasi tentang kegiatan-kegiatan yang cukup kompleks dalam berbagai macam ilmu yang berbeda. Hal ini sendiri layak lebih lanjut refleksi seperti itu berarti bahwa konsep paradigma, ilmu normal dan revolusioner ilmu dapat tunduk pada proses berulang-ulang yang sama dia menyarankan untuk menerapkan ilmu itu sendiri walaupun tegasnya ini filsafat. Kuhn memiliki beberapa komentar yang menarik tentang orang-orang yang tidak bekerja dalam paradigma dan bagaimana ilmuwan seperti umumnya diabaikan oleh komunitas ilmiah kecuali mereka adalah bagian dari gerakan revolusioner. Seperti dengan bab-bab sebelumnya Kuhn menawarkan pembaca banyak untuk merenungkan.

Results (Indonesian) 2:

Fitur-fitur kunci dari konsep Kuhn dari 'ilmu normal' juga pra mengacaukan diskusi di kemudian hari dari revolusi ilmiah. Yang juga menarik tentang bab ini adalah bahwa Kuhn lagi berhubungan paradigma ilmiah untuk struktur sosial dalam komunitas ilmiah. Misalnya paradigma sukses akan membahas beberapa masalah akut yang dihadapi oleh komunitas ilmiah. Kuhn juga membuat titik tentang kompleksitas alam yang dilakukan untuk 'cocok' ke dalam struktur yang relatif kaku paradigma. Sementara pada subjek itu juga menggoda untuk menerapkan argumen yang sama untuk pendekatan Kuhn paradigma dalam arti bahwa ini adalah generalisasi tentang kegiatan cukup kompleks dalam berbagai macam ilmu yang berbeda. Hal ini sendiri layak refleksi lebih lanjut karena akan berarti bahwa konsep paradigma, ilmu normal dan ilmu revolusioner dapat tunduk pada proses berulang yang sama ia menyarankan untuk menerapkan ilmu itu sendiri meskipun tegasnya ini adalah filosofi. Kuhn memiliki beberapa komentar menarik tentang orang-orang yang tidak bekerja di paradigma dan bagaimana para ilmuwan tersebut umumnya diabaikan oleh komunitas ilmiah kecuali mereka adalah bagian dari gerakan revolusioner. Seperti bab-bab sebelumnya Kuhn menawarkan pembaca banyak untuk merenungkan.