The TBL literature suggests the str

The TBL literature suggests the structure of the
teams and the types of activities in the TBL classroom
will lead to student accountability. We find
clear evidence of this accountability in the comments
given to the top performers and the weakest
performers in the teams across three TBL classes.
Students consistently reward highly involved members
and punish teammates who are not engaged,
are distracted, or are disruptive to the teams’ success.
At the most basic level, students are primarily
concerned about attendance for both the top performers
and the weak performers. Attendance, however,
is not the whole story. Students expect their
teammates to show up prepared to contribute; those
who come to class but do not contribute to the team
discussions are identified as weak members.

Results (Indonesian) 1:

Literatur TBL menunjukkan strukturTim dan jenis kegiatan di dalam kelas TBLakan menyebabkan siswa akuntabilitas. Kami menemukanbukti ini akuntabilitas dalam komentar yang jelasdiberikan kepada para pemain top dan yang paling lemahpemain dalam tim di tiga TBL kelas.Siswa secara konsisten pahala sangat terlibat anggotadan menghukum rekan yang tidak bergerak,terganggu, atau mengganggu sukses tim.Tingkat yang paling dasar, siswa yang terutamaprihatin tentang kehadiran untuk kedua pemain topdan para pemain yang lemah. Hadir, namun,ini tidak seluruh cerita. Siswa berharap merekarekan satu tim muncul siap untuk berkontribusi; orang-orangyang datang ke kelas tapi tidak memberikan kontribusi kepada timdiskusi diidentifikasi sebagai anggota-anggota yang lemah.

Results (Indonesian) 2:

Literatur TBL menunjukkan struktur
tim dan jenis kegiatan di kelas TBL
akan menyebabkan akuntabilitas siswa. Kami menemukan
bukti yang jelas akuntabilitas ini di komentar
yang diberikan kepada para pemain top dan terlemah
pemain dalam tim di tiga kelas TBL.
Siswa secara konsisten memberikan penghargaan yang sangat melibatkan anggota
dan menghukum rekan yang tidak terlibat,
yang terganggu, atau mengganggu keberhasilan tim '.
Pada tingkat yang paling dasar, siswa terutama
prihatin hadir untuk kedua top performer
dan para pemain yang lemah. Kehadiran, bagaimanapun,
adalah bukan keseluruhan cerita. Mahasiswa berharap mereka
rekan muncul siap untuk berkontribusi; mereka
yang datang ke kelas tapi tidak memberikan kontribusi kepada tim
diskusi diidentifikasi sebagai anggota lemah.