Ordering sector: Every company uses

Ordering sector: Every company uses the same order policy: As soon as the inventory
level falls below the safety stock, an order is placed with the preferred supplier. The order size is determined by the inventory level (material on stock plus
material ordered and not yet received), the safety stock level as well as a fixed
maximum inventory level. The safety stock level is not fixed; it changes as customer
order forecasts change.
Production sector: A very simple production process is assumed. Whenever unfulfilled
customer orders exist or the amount of finished goods on stock falls below a
certain level (which again is influenced by customer order forecasts), the company
produces the amount necessary to fulfill the orders and bring the finished goods
inventory back to its safety level. Different production stages and the resulting
variations in production time are not taken into account explicitly, but they are
represented by using a third order Erlang distribution for production time. As soon
as customer orders are backlogged, maximum production capacity is utilized; in
times of in-stock production capacity utilization is reduced.

Results (Indonesian) 2:

Pengurutan sektor: Setiap perusahaan menggunakan kebijakan urutan yang sama: Segera setelah persediaan
tingkat turun di bawah safety stock, pesanan ditempatkan dengan pemasok pilihan. Ukuran pesanan ditentukan oleh tingkat persediaan (bahan dari saham ditambah
bahan memerintahkan dan belum menerima), tingkat safety stock serta tetap
tingkat persediaan maksimum. Tingkat safety stock tidak tetap; perubahan sebagai pelanggan
perkiraan rangka perubahan.
sektor Produksi: Proses produksi yang sangat sederhana diasumsikan. Setiap kali terpenuhi
pesanan pelanggan ada atau jumlah barang jadi pada saham turun di bawah
tingkat tertentu (yang lagi dipengaruhi oleh perkiraan pesanan pelanggan), perusahaan
menghasilkan jumlah yang diperlukan untuk memenuhi pesanan dan membawa barang jadi
persediaan kembali ke tingkat keamanannya . Tahap produksi yang berbeda dan menghasilkan
variasi dalam waktu produksi tidak diperhitungkan secara eksplisit, tetapi mereka
direpresentasikan dengan menggunakan distribusi Erlang urutan ketiga untuk waktu produksi. Begitu
seperti pesanan pelanggan backlogged, kapasitas produksi maksimum adalah dimanfaatkan; di
kali pemanfaatan stoknya kapasitas produksi berkurang.