Results (
Indonesian) 1:
[Copy]Copied!
ABSTRAKPermintaan untuk minyak goreng telah tumbuh kuat sejak dekade terakhir karena peningkatan konsumsi minyak dan populasi global. Minyak sawit adalah salah satu minyak nabati paling penting di dunia dan setiap tahun juta ton minyak sawit telah diperdagangkan secara global untuk dikonsumsi oleh juta orang di seluruh dunia. Industri kelapa sawit di Malaysia terutama adalah berevolusi secara dramatis sejak tiga yang terakhir dekade dan karenanya menghasilkan varietas produk seperti crude palm oil, minyak palm kernel, palm kernel kue, oleo kimia serta produk bio-bahan bakar baru untuk memenuhi permintaan dari industri makanan dan non-makanan di dunia. Namun, perkembangan pesat dalam industri ini menciptakan banyak pertanyaan mengenai isu-isu pembangunan berkelanjutan minyak sawit. Industri kelapa sawit di wilayah Asia Tenggara mengalami berbagai kritik dan laporan negatif dari organisasi-organisasi non-pemerintah internasional pada isu yang berkelanjutan. Sebagai salah satu produsen utama minyak sawit, Malaysia juga sedang dituduh untuk melakukan praktek-praktek tidak berkelanjutan dalam mengembangkan industri ini meskipun sejarah industri spans melintasi lebih dari 100 tahun. Malaysia adalah produsen utama dan eksportir kelapa sawit sejak 1960 sebelum mereka telah melampaui Indonesia karena keterbatasan lahan untuk ekspansi lebih lanjut.Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki Malaysia pengalaman dalam mengembangkan industri ini berkaitan dengan pembangunan yang berkelanjutan serta mengidentifikasi kebijakan dan inisiatif terhadap pelestarian lingkungan. Setiap kebijakan dan inisiatif yang dilaksanakan oleh industri ini akan dapat dikategorikan berdasarkan ekonomi, lingkungan dan sosial perspektif untuk mengidentifikasi apakah industri kelapa sawit di Malaysia dilakukan dalam kerangka pembangunan berkelanjutan. IniIIIStudi diterapkan pendekatan kualitatif dalam menyelesaikan penelitian dengan menggunakan metodologi ulasan studi kasus dan sastra. Studi kasus adalah metode yang tepat digunakan untuk mempersempit bidang penelitian ke dalam satu dengan mudah dapat penelitian topik yang sangat luas. Untuk menghemat waktu dan uang, penelitian ini hanya berfokus pada salah satu minyak sawit yang memproduksi negara untuk menyelidiki seluruh struktur industri ini dan berhubungan dengan masalah pembangunan berkelanjutan dan untuk tujuan ini, Malaysia studi yang dipilih ini.Menurut temuan karya ini, pemerintah Malaysia telah termasuk berbagai kebijakan upaya dalam upaya untuk melakukan industri dalam kerangka pembangunan berkelanjutan. Industri ini telah diatur oleh setidaknya 17 kerangka kerja peraturan utama untuk menutupi segala macam aspek lingkungan termasuk lahan, lingkungan, dan pestisida serta perlindungan satwa liar. Peraturan ini telah diberlakukan sejak 1960-an dengan kolaborasi dari berbagai instansi pemerintah. Dalam perspektif ekonomi, Kebijakan Biofuel Nasional diluncurkan untuk meningkatkan kontribusi sawit untuk ekonomi dan pada saat yang sama untuk menciptakan energi terbarukan yang aman dan mengkonsumsi lebih sedikit energi. Dalam perspektif sosial, minyak sawit adalah alat pengembangan dalam program pemberantasan kemiskinan diluncurkan sejak tahun 1960. Sebagai akibatnya, Malaysia sukses untuk mengurangi tingkat kemiskinan di antara orang miskin. Namun, studi ini mencerminkan beberapa rekomendasi yang perlu diatasi oleh pemerintah untuk arah masa depan industri kelapa sawit. Studi ini menyarankan bahwa Malaysia harus fokus lebih pada pengembangan sektor hilir yang belum yang akan diambil berdasarkan luas peluang di pasar global yang baru dan yang sudah ada. Karena Malaysia adalah salah satu negara di dunia penghasil minyak sawit utama, sekarang saatnya untuk mendirikan organisasi akreditasi independen baru dengan negara-negara lain menghasilkan, untuk mendukung industri dari berbagai isu-isu yang berkaitan dengan keberlanjutan.ivIt is anticipated the finding of this study will positively influence both parties including international NGOs as well as industry players and government to be mutually understanding about each responsibility in ensuring the sustainable development of this industry. At the same, the information regarding Malaysian’s experience in developing this industry can be used as important tool to guide other newly producing countries in this industry. The list of recommendations proposed at the end of this study is expected to contribute towards strengthening the position of palm oil to Malaysian economy and source of main important supply of vegetable oil at the global market.
Being translated, please wait..
