THE INCREASED SCOPE OF NEW TECHNOLO

THE INCREASED SCOPE OF NEW TECHNOLOGY has not only provided organizations with enablers for change but also prompted companies to reassess the way they evalu-ate, manage, and exploit technology. The empirical results reported in this paper have identified a case where traditional modes of investment appraisal were inappropriate when accounting for the implications of the investment, and as a result, did not sup-port the efficient and effective deployment of new technology. Therefore, the strategy adopted by the case study when evaluating the MRPII investment was an “act of faith,” and thus ad hoc in nature. This subsequently resulted in the system being con-sidered a “failure,” as human and organizational factors were neglected during the evaluation and technology management process. The main reason for Company V’s ad hoc approach to investment decision-making was that many of the benefits result-ing from their investment were considered intangible and nonfinancial. Consequently,

Results (Indonesian) 1:

MENINGKATKAN cakupan dari teknologi baru telah tidak hanya memberikan organisasi dengan enabler untuk mengubah tapi juga mendorong perusahaan untuk menilai kembali cara mereka evalu-makan, mengelola dan memanfaatkan teknologi. Hasil empiris yang dilaporkan dalam makalah ini telah mengidentifikasi kasus di mana tradisional mode investasi penilaian yang tidak pantas ketika akuntansi untuk implikasi dari investasi, dan sebagai akibatnya, tidak sup-port efektif dan efisien penggunaan teknologi baru. Oleh karena itu, strategi diadopsi oleh studi kasus ketika mengevaluasi investasi MRPII "tindakan iman", dan dengan demikian ad hoc di alam. Ini kemudian mengakibatkan sistem menjadi con-sidered "kegagalan," sebagai faktor manusia dan organisasi diabaikan selama proses manajemen evaluasi dan teknologi. Alasan utama untuk perusahaan V di Adhoc pendekatan untuk pengambilan keputusan investasi adalah bahwa banyak manfaat hasil-ing dari investasi mereka dianggap tidak berwujud dan nonfinancial. Akibatnya,

Results (Indonesian) 2:

LINGKUP MENINGKAT BARU TEKNOLOGI tidak hanya disediakan organisasi dengan enabler untuk perubahan tetapi juga diminta perusahaan untuk menilai kembali cara mereka evalu-makan, mengelola, dan memanfaatkan teknologi. Hasil empiris dilaporkan dalam makalah ini telah mengidentifikasi kasus di mana mode tradisional penilaian investasi yang pantas ketika akuntansi untuk implikasi dari investasi, dan sebagai hasilnya, tidak sup-port penyebaran efisien dan efektif teknologi baru. Oleh karena itu, strategi yang diterapkan oleh studi kasus ketika mengevaluasi investasi MRPII adalah "tindakan iman," dan dengan demikian ad hoc di alam. Hal ini kemudian mengakibatkan sistem menjadi con-sidered "kegagalan," sebagai faktor manusia dan organisasi yang diabaikan selama proses manajemen evaluasi dan teknologi. Alasan utama untuk pendekatan ad hoc Perusahaan V untuk pengambilan keputusan investasi adalah bahwa banyak manfaat hasil-ing dari investasi mereka dianggap tidak berwujud dan non finansial. Karena itu,