established in 1884 as a means of e

established in 1884 as a means of enabling parliamentary correspondents to
gain access to authoritative information about political events and governmental
business. So called because journalists originally assembled in the
lobby of the House of Commons, the system was institutionalised in 1921
and persists to the present day. Bernard Ingham describes the workings of
the Lobby thus:
Press officers speak as frankly as they feel able to members [of the
Lobby], either individually or collectively, on a background basis:
i.e. the journalist does not identify his source precisely in writing his
story. . . . This method of communication with journalists is
universally practised in government and other circles the world over
as a means of opening up the relationship [between government and
media].
(1991, p. 158)
Critics dispute both Ingham’s optimistic reading of the Lobby’s impact on
government–media relations, and his assertion of its ‘universality’. In Robert
Harris’s view:
by the late 1970s, most countries had a straightforward government
spokesman – a political appointee who would brief the press, appear
on radio and television, and promote the official line. But in Britain,
the spokesman was not only anonymous: he acted in accordance
with quasimasonic rules drawn up in Queen Victoria’s time. A
system which had been designed to preserve the quintessentially
English atmosphere of a gentleman’s club had been imported into
the television age.
(1991, p. 82)
The main criticism of this system of non-attributable media briefings was
that it permitted manipulation of journalists by politicians to a degree that
is unhealthy for and damaging to the democratic process. Cockerell et al.
argue that ‘its secretiveness mirrors the secrecy that surrounds so much of
government in Whitehall and allows the government of the day to present its
own unchallenged version of reality’ (1984, p. 42). This it can do simply
because journalists are forced to respect the rules, or face exclusion from the
system and the valuable information it supplies. In the extremely competitive
environment of the contemporary media industry this is not a realistic
option, although the Guardian and the Independent voluntarily withdrew
for a period in the 1980s, in the hope that change to the system would follow.
When, for example, Margaret Thatcher wished to leak damaging information
about ministerial colleagues who had fallen from favour, she frequently
employed Ingham, and the Lobby system, to do it, in the knowledge that

Results (Indonesian) 1:

didirikan tahun 1884 sebagai sarana untuk memungkinkan Parlemen koresponden untukmendapatkan akses ke informasi otoritatif tentang peristiwa-peristiwa politik dan pemerintahanbisnis. Karena wartawan awalnya berkumpul dilobi House of Commons, sistem dilembagakan tahun 1921dan tetap ada sampai sekarang. Bernard Ingham menjelaskan cara kerjaLobi dengan demikian:Tekan petugas berbicara terus terang karena mereka merasa mampu anggota [dariLobi], baik individual atau kolektif, berdasarkan latar belakang:yaitu wartawan tidak mengidentifikasi sumber-sumber tepatnya di menulis nyacerita.... Metode komunikasi dengan wartawanUniversal diamalkan di pemerintah dan kalangan lainnya dunia atassebagai sarana untuk membuka hubungan [antara pemerintah danMedia].(1991, ms. 158)Kritikus sengketa Ingham kedua pembacaan optimis lobi dampak padahubungan media – pemerintah, dan penegasan beliau mengenai 'universalitasnya'. Di RobertHarris view:pada 1970-an, sebagian besar negara memiliki pemerintah yang mudahjuru bicara – menjadikan politik yang akan singkat pers, munculdi radio dan televisi, dan mempromosikan garis resmi. Tapi di Britania,juru bicara ini tidak hanya anonim: dia bertindak sesuaidengan aturan quasimasonic disusun dalam waktu Ratu Victoria. Asistem yang telah dirancang untuk melestarikan dasarnyaInggris suasana klub pria kelas telah diimpor keera televisi.(1991, halaman 82)Kritik utama sistem ini bebas disebabkan oleh media briefingitu diperbolehkan manipulasi wartawan oleh politisi untuk gelar yangtidak sehat untuk dan merusak proses demokrasi. Cockerell et al.berpendapat bahwa ' secretiveness yang cermin kerahasiaan yang mengelilingi begitu banyakpemerintahan di Whitehall dan memungkinkan pemerintah hari untuk hadir denganversi sendiri tak tertandingi realitas ' (1984, hal 42). Ini dapat dilakukan hanyakarena wartawan dipaksa untuk menghormati aturan, atau menghadapi pengecualian darisistem dan informasi yang berharga ini memasok. Dalam yang sangat kompetitiflingkungan industri media kontemporer ini adalah tidak realistisopsi, meskipun wali dan mandiri secara sukarela mengundurkan diriselama tahun 1980-an, dengan harapan bahwa perubahan sistem akan mengikuti.Ketika, sebagai contoh, Margaret Thatcher berharap bocor informasi merusaktentang Menteri rekan-rekan yang telah jatuh dari nikmat, dia seringdipekerjakan Ingham, dan sistem lobi, untuk melakukan itu, dalam pengetahuan itu

Results (Indonesian) 2:

didirikan pada tahun 1884 sebagai sarana yang memungkinkan koresponden parlemen untuk
mendapatkan akses ke informasi otoritatif tentang peristiwa politik dan pemerintah
bisnis. Disebut demikian karena wartawan awalnya berkumpul di
lobi House of Commons, sistem ini dilembagakan pada tahun 1921
dan berlanjut sampai sekarang. Bernard Ingham menjelaskan cara kerja
lobi demikian:
petugas Tekan berbicara sebagai terus terang karena mereka merasa mampu anggota [dari
Lobby], baik secara individual maupun kolektif, atas dasar latar belakang:
yaitu wartawan tidak mengidentifikasi sumbernya tepatnya di menulis nya
cerita . . . . Metode ini komunikasi dengan wartawan yang
universal dipraktekkan dalam pemerintahan dan kalangan lainnya di seluruh dunia
sebagai sarana membuka hubungan [antara pemerintah dan
media yang].
(1991, hal. 158)
Kritik sengketa kedua Ingham yang membaca optimis dampak Lobby pada
hubungan pemerintah-media, dan pernyataannya yang 'universalitas'. Di Robert
pandangan Harris:
oleh 1970-an, sebagian besar negara memiliki pemerintahan langsung
juru bicara - sebuah diangkat politik yang akan singkat pers, muncul
di radio dan televisi, dan mempromosikan garis resmi. Tapi di Inggris,
juru bicara itu tidak hanya anonim: ia bertindak sesuai
dengan aturan quasimasonic dibuat dalam waktu Ratu Victoria. Sebuah
sistem yang telah dirancang untuk melestarikan dasarnya
suasana Inggris seorang pria klub telah diimpor ke
usia televisi.
(1991, hal. 82)
Kritik utama dari sistem ini briefing media non-disebabkan adalah
bahwa hal itu diizinkan manipulasi wartawan oleh politisi untuk tingkat yang
tidak sehat bagi dan merusak proses demokrasi. Cockerell et al.
berpendapat bahwa 'kerahasiaan yang mencerminkan kerahasiaan yang mengelilingi begitu banyak
pemerintahan di Whitehall dan memungkinkan pemerintah hari untuk menyajikan nya
versi tertandingi sendiri realitas '(1984, hal. 42). Ini dapat melakukan hanya
karena wartawan dipaksa untuk menghormati aturan, atau pengecualian wajah dari
sistem dan informasi berharga ini memasok. Dalam sangat kompetitif
lingkungan industri media kontemporer ini tidak realistis
pilihan, meskipun Guardian dan Independent sukarela mengundurkan diri
untuk periode tahun 1980-an, dengan harapan bahwa perubahan ke sistem akan mengikuti.
Ketika, misalnya, Margaret Thatcher ingin membocorkan informasi merusak
tentang rekan-rekan menteri yang telah jatuh dari nikmat, dia sering
bekerja Ingham, dan sistem Lobby, untuk melakukannya, dalam pengetahuan bahwa