“Christendom” and EuropeThe actual

“Christendom” and Europe
The actual word, Europe, has a long history, stretching back to ancient times, involving
a subtle and complex symbolism. “Christendom” was a more common expression from
the early Middle Ages up to the seventeenth century, but, as the eighteenth century
progressed, “Europe” gradually replaced “Christendom.” The earlier term was found
unsatisfactory for several reasons, probably most important being the disgust felt by
influential European elites for the catastrophic wars of religion in the seventeenth century.
That sentiment blended with their growing admiration for the tolerant and sophisticated
values of the pre-Christian civilizations of Greece and Rome. Those intellectual
elites differed about which qualities were most characteristically European, but they
nonetheless felt a growing sense of common identity, by the eighteenth century, that
extended beyond Christian faith.

Results (Indonesian) 2:

"Kristen" dan Eropa
Kata yang sebenarnya, Eropa, memiliki sejarah panjang, peregangan kembali ke zaman kuno, yang melibatkan
simbolisme halus dan kompleks. "Kristen" adalah ekspresi yang lebih umum dari
awal Abad Pertengahan hingga abad ketujuh belas, tapi, seperti abad kedelapan belas
berkembang, "Eropa" secara bertahap diganti "Kristen." Istilah sebelumnya ditemukan
tidak memuaskan karena beberapa alasan, mungkin makhluk yang paling penting jijik yang dirasakan oleh
elit Eropa berpengaruh untuk perang bencana agama pada abad ketujuh belas.
Sentimen itu dicampur dengan kekaguman tumbuh mereka untuk toleran dan canggih
nilai-nilai peradaban pra-Kristen dari Yunani dan Roma. Mereka intelektual
elit berbeda tentang yang kualitas yang paling khas Eropa, tetapi mereka
tetap merasa tumbuh rasa identitas bersama, oleh abad kedelapan belas, yang
melampaui iman Kristen.