A review of the normative literatur

A review of the normative literature on rework causation clearly
demonstrates that research in this area has stagnated. Causal factors
acknowledged decades ago are being repeatedly identified as key
determinants of rework, and yet this remains a prevailing and
chronic problem. Using tools such as questionnaire surveys to identify
and rank a list of single causal factors has contributed to this
stagnation, as they provide no explanation of causality; thus, it is
recommended that a moratorium be placed on such studies that do
not add to the body of knowledge in this area. Moreover, recent
research that has utilized questionnaire surveys has discounted
the notion that rework occurs due to a chain of causal conditions
that are seemingly counterfactual in nature with preemptive pathogens
in place. While counterfactuals provide the basis for rework
causation, they do have limitations, which will need to be accommodated
when developing a theory.

Results (Indonesian) 1:

A review dari literatur normatif ulang penyebaban jelasmenunjukkan bahwa penelitian di bidang ini telah stagnasi. Faktor penyebabdiakui dekade yang lalu yang berulang kali diidentifikasi sebagai kuncifaktor-faktor penentu ulang, namun ini tetap berlaku danmasalah kronis. Menggunakan alat seperti kuesioner survei untuk mengidentifikasidan peringkat Daftar faktor penyebab yang satu telah berkontribusi inistagnasi, karena mereka memberikan penjelasan kausalitas; dengan demikian,dianjurkan bahwa penangguhan ditempatkan pada studi tersebut yang melakukanmenambah pengetahuan di daerah ini. Selain itu, haripenelitian yang telah dimanfaatkan survei kuesioner memiliki diskongagasan bahwa ulang terjadi karena rantai sebab-akibat kondisitampaknya kontrafakta di alam dengan patogen preventifdi tempat. Sementara tandingan menyediakan dasar untuk ulangpenyebaban, mereka memiliki keterbatasan, yang akan perlu diakomodasiketika mengembangkan sebuah teori.

Results (Indonesian) 2:

Sebuah tinjauan literatur normatif pada ulang sebab-akibat jelas
menunjukkan bahwa penelitian di bidang ini telah mengalami stagnasi. Kausal faktor
dekade mengakui lalu sedang berulang diidentifikasi sebagai kunci
penentu ulang, namun ini tetap berlaku dan
masalah kronis. Alat menggunakan seperti survei kuesioner untuk mengidentifikasi
dan peringkat daftar faktor penyebab tunggal telah memberikan kontribusi untuk ini
stagnasi, karena mereka tidak memberikan penjelasan kausalitas; dengan demikian, itu
dianjurkan bahwa moratorium ditempatkan pada studi tersebut yang
tidak menambah tubuh pengetahuan di daerah ini. Selain itu, baru-baru ini
penelitian yang telah dimanfaatkan survei kuesioner telah didiskon
gagasan bahwa ulang terjadi karena rantai kondisi kausal
yang tampaknya kontrafakta di alam dengan patogen preemptive
di tempat. Sementara kontra memberikan dasar bagi ulang
penyebab, mereka memiliki keterbatasan, yang perlu ditampung
ketika mengembangkan teori.