Kohut (1977) wrote at length about

Kohut (1977) wrote at length about the normal development of the narcissistic self and the process by which idealized images of parents and self become differentiated and realistic. According to Kohut, a child’s self develops along two primary dimensions: grandiose exhibitionism and idealization. The former dimension is fostered by empathic mirroring by the parents. Parents who respond favorably to their children imbue in their children a favorable sense of self. The latter dimension, idealization, is focused first on parents who become the child’s role model for standards of behavior, which, upon successful development, will be internalized by the child. Successful development of the two dimensions of the self is facilitated by ‘‘optimal frustrations’’ of the child by a parent. The ‘‘frustrations’’ are specific instances in which a child is left without parental support or guidance and is forced to rely upon his or her own faculties. Such ‘‘optimal frustrations’’ are thought to moderate the child’s sense of grandiosity to realistic levels and to aid the internalization of the sense of ideal from the parent. In the face of parenting that is either (a) so lenient that there is no frustration of the grandiose self or (b) so controlling as to retard independence, unhealthy narcissistic qualities may develop.

Results (Indonesian) 1:

Kohut (1977) menulis panjang lebar tentang perkembangan normal narsisistik diri dan proses yang ideal gambar orang tua dan diri menjadi dibedakan dan realistis. Menurut Kohut, anak diri mengembangkan sepanjang dua dimensi utama: eksibisionisme megah dan idealization. Dimensi mantan dipelihara oleh empatik mirroring oleh orang tua. Orangtua yang merespon positif untuk anak-anak mereka mengilhami anak-anak mereka rasa menguntungkan diri. Dimensi kedua, idealization, pertama difokuskan pada orang tua yang menjadi anak teladan untuk standar perilaku, yang, setelah pengembangan sukses, akan dihayati oleh anak. Keberhasilan pengembangan dua dimensi diri difasilitasi oleh '' optimal frustrasi '' anak oleh orangtua. '' Frustrasi '' adalah contoh-contoh spesifik di mana seorang anak yang tersisa tanpa dukungan orangtua atau bimbingan dan terpaksa mengandalkan Fakultas sendiri. Seperti '' frustrasi optimal'' dianggap moderat rasa anak kemegahan ke tingkat yang realistis dan untuk membantu internalisasi rasa ideal dari orangtua. Dalam menghadapi orangtua yang baik () sehingga toleran bahwa ada tidak frustrasi megah diri atau (b) sehingga mengendalikan untuk menghambat kemerdekaan, kualitas narsisistik yang tidak sehat dapat mengembangkan.

Results (Indonesian) 2:

Kohut (1977) menulis panjang lebar tentang perkembangan normal dari diri narsis dan proses dimana gambar ideal dari orang tua dan diri menjadi berbeda dan realistis. Menurut Kohut, diri anak berkembang bersama dua dimensi utama: eksibisionisme megah dan idealisasi. Mantan Dimensi dipupuk oleh mirroring empatik dengan orang tua. Orangtua yang merespon baik untuk anak-anak mereka mengilhami anak-anak mereka rasa menguntungkan diri. Dimensi terakhir, idealisasi, difokuskan pertama pada orang tua yang menjadi panutan anak untuk standar perilaku, yang, pada keberhasilan pengembangan, akan diinternalisasi oleh anak. keberhasilan pengembangan dua dimensi diri difasilitasi oleh '' frustrasi optimal '' anak oleh orang tua. The '' frustrasi '' adalah contoh spesifik di mana seorang anak dibiarkan tanpa dukungan orangtua atau bimbingan dan dipaksa untuk mengandalkan fakultas nya sendiri. '' Frustrasi optimal 'seperti' diduga sedang akal anak dari kebesaran ke tingkat yang realistis dan untuk membantu internalisasi rasa yang ideal dari orangtua. Dalam menghadapi orangtua yang baik (a) sehingga lunak yang ada frustrasi diri megah atau (b) sehingga pengendalian untuk menghambat kemandirian, kualitas narsis tidak sehat dapat berkembang.