His subject is not nearly so much t

His subject is not nearly so much the peloonnesian war— the epic strugle between democratic, imperial athens and oligarchic, militaristic sparta—as the analysis of political power. Thucydides may thus be called “the father of political history”. It wa in the arena of politics that he saw the meaning of human effort. He believed that in understanding political events, and their social and military consequences, he could grasp the essential elements in human behavior, elements which accounted for what he saw as the cyclical movement of history. Thus he strove to focus on what was “essential” and demonstrable. “ the conclusions i have drawn from the proofs quoted may, i believed, fased be relied on.” Consequently, he eschewed whenever possible descriptions of foreign lands, anecdotes about people, mhyts or religious practices, and any information not immediately relevant to his purpose.

Results (Indonesian) 1:

Subjeknya adalah hampir tidak begitu banyak perang peloonnesian-perjuangan epik antara demokratis, imperial Athena dan oligarkis, militeristik sparta — sebagai analisis kekuasaan politik. Thucydides sehingga dapat disebut "Bapak sejarah politik". Itu wa di arena politik bahwa ia melihat arti dari usaha manusia. Dia percaya bahwa dalam memahami peristiwa politik, dan konsekuensi sosial dan militer, ia bisa memahami elemen penting dalam perilaku manusia, unsur-unsur yang diperhitungkan apa yang dilihatnya sebagai gerakan siklus sejarah. Dengan demikian ia berjuang untuk fokus pada apa yang "penting" dan dapat dibuktikan. "kesimpulan saya telah diambil dari bukti-bukti yang dikutip Mei, saya percaya, fased dapat diandalkan." Akibatnya, ia dihindari sebisa mungkin Deskripsi negeri asing, anekdot tentang orang, mhyts atau praktik keagamaan dan informasi tidak segera relevan dengan tujuan-Nya.

Results (Indonesian) 2:

subjek tidak hampir begitu banyak peloonnesian yang perang-strugle epik antara demokrasi, athens kekaisaran dan oligarki, militeristik sparta-sebagai analisis kekuasaan politik. Thucydides demikian dapat disebut "bapak sejarah politik". Itu wa di arena politik bahwa ia melihat arti dari usaha manusia. Dia percaya bahwa dalam memahami peristiwa politik, dan konsekuensi sosial dan militer mereka, ia bisa memahami unsur-unsur penting dalam perilaku manusia, unsur-unsur yang menyumbang apa yang dilihatnya sebagai gerakan siklis sejarah. Dengan demikian ia berusaha untuk fokus pada apa yang "penting" dan dibuktikan. "Kesimpulan saya telah ditarik dari bukti-bukti yang dikutip mungkin, saya percaya, fased diandalkan." Akibatnya, ia dihindari bila memungkinkan deskripsi dari negeri-negeri asing, anekdot tentang orang-orang, mhyts atau praktik keagamaan, dan informasi apapun tidak segera relevan dengan tujuannya .