Even though Malaysia has the least

Even though Malaysia has the least environmental problems in Asia, given the massive infrastructural changes of recent times through rapid industrialization, agricultural activities, tourism, and export activities it also indicates that Malaysia has undergone the positive economic growth over the years. Due to this growth, air pollution which can be attributed to industrial activities and motor vehicles emissions is inevitable. The worsening cases of pollutions also have many other damaging effects. One of the damaging effects that have occurred was the global warming due to rising presence of CO2 in the air. The impact of too much CO2 in the environment is that it might negatively affect the flora and fauna that inhabit both land and sea due by contributing to the rise of global temperature. This green house effects also could change the world geographical structure, causing floods, drought and an increase in damaging storms.

Results (Indonesian) 1:

Meskipun Malaysia memiliki masalah lingkungan paling tidak di Asia, diberikan perubahan infrastruktur besar-besaran belakangan melalui industrialisasi, kegiatan pertanian, pariwisata, dan kegiatan ekspor ini juga menunjukkan bahwa Malaysia mengalami pertumbuhan ekonomi yang positif selama bertahun-tahun. Karena pertumbuhan ini, polusi udara yang dapat dikaitkan dengan emisi industri kegiatan dan kendaraan bermotor tidak dapat dihindari. Kasus memburuknya polusi juga memiliki banyak efek yang merusak lainnya. Salah satu efek merusak yang telah terjadi adalah pemanasan global karena meningkatnya kehadiran CO2 di udara. Dampak dari terlalu banyak CO2 di lingkungan adalah bahwa hal itu mungkin negatif mempengaruhi flora dan fauna yang mendiami darat dan laut karena dengan berkontribusi terhadap kenaikan suhu global. Ini efek rumah kaca juga dapat mengubah struktur geografis dunia, menyebabkan banjir, kekeringan dan peningkatan dalam badai merusak.

Results (Indonesian) 2:

Meskipun Malaysia memiliki masalah lingkungan paling di Asia, mengingat perubahan infrastruktur besar-besaran kali melalui industrialisasi yang pesat, kegiatan pertanian, pariwisata, dan kegiatan ekspor juga menunjukkan bahwa Malaysia telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang positif selama bertahun-tahun. Karena pertumbuhan ini, polusi udara yang dapat dikaitkan dengan kegiatan industri dan emisi kendaraan bermotor tidak bisa dihindari. Kasus-kasus memburuknya polusi juga memiliki banyak efek merusak lainnya. Salah satu efek merusak yang telah terjadi adalah pemanasan global akibat meningkatnya kehadiran CO2 di udara. Dampak terlalu banyak CO2 di lingkungan adalah bahwa hal itu mungkin negatif mempengaruhi flora dan fauna yang menghuni baik darat dan laut karena dengan berkontribusi terhadap kenaikan suhu global. Efek rumah kaca ini juga bisa mengubah struktur geografis dunia, menyebabkan banjir, kekeringan dan peningkatan badai merusak.