Results (
Indonesian) 2:
[Copy]Copied!
Pagi itu kami tiba di jalur sempit Lumpur pergi Haji Baba Road di prosesi kami biasa
cerah dicat becak, tergagap-gagap asap diesel, masing-masing penuh sesak dengan gadis-gadis lima atau enam. Karena
saat Taliban sekolah kami telah ada tanda-tanda dan pintu kuningan hias di dinding putih
di halaman woodcutter memberikan tanpa petunjuk tentang apa yang ada di luar.
Bagi kami gadis pintu itu adalah seperti ajaib masuk ke dunia kita sendiri khusus. Ketika kami melewatkan
melalui, kita membuang kami kepala selendang seperti angin engah jauh awan untuk membuat jalan bagi matahari kemudian
berlari Pontang-panting langkah-langkah. Di bagian atas langkah-langkah ini Halaman terbuka dengan pintu untuk semua
kelas. Kami membuang ransel kami di kamar kami kemudian berkumpul untuk pagi berkumpul di bawah
langit, punggung kami ke pegunungan saat kita berdiri untuk perhatian. Seorang gadis yang memerintahkan, ' Assaan bash! ' atau
'Berdiri santai!' dan kita diklik tumit kami dan menjawab, 'Allah.' Kemudian dia berkata, ' Hoo yar dia!' atau
'Perhatian!' dan kita diklik tumit kami lagi. 'Allah.'
Being translated, please wait..
