Successful regeneration of harvest

Successful regeneration of harvest areas ensures that forest lands remain productive for wood fibre and continue to provide key ecosystem services such as storing carbon, regulating water quality and quantity, and providing recreation opportunities and wildlife habitat.

In Canada, provincial laws dictate that all harvested areas on provincial Crown lands must be successfully regenerated. Provinces set standards or have regulations to determine whether a harvest area has been successfully regenerated. These standards vary by province, but commonly incorporate such criteria as species composition; density and distribution; age and height of the regenerating trees; and distribution of various forest types and age classes across the landscape. Harvested areas must meet provincial regeneration standards in a specified period of time.

Artificial regeneration (i.e., planting and seeding) increases the likelihood of achieving regeneration to planned future forest species compositions. It also provides the maximum control of density and stocking.

Natural regeneration can be effective when prescribed for certain conditions and for certain species, such as aspen or lowland spruce. The main benefit of natural regeneration is that it requires minimal human assistance and is therefore potentially less costly than artificial regeneration. However, natural regeneration offers less control over species composition, and remedial measures such as thinning or fill planting may be needed to regulate density and stocking to meet regeneration standards.

The proportion of harvest area regenerated naturally and artificially can fluctuate as a result of several factors, including harvest level of different forest types (e.g., upland or lowland, conifer or hardwood), the silvicultural systems prescribed (e.g., clearcut, shelterwood, selection), and provincial policies on renewal standards. The ratio of artificial to natural regeneration varies across the country, but nationally has been relatively even over the past 20 years.

Total area regenerated is correlated with the area harvested. However, reported regeneration rates can be assumed to apply to the area harvested two years before, since regeneration activities are typically completed about two years following the year of harvest.

Results (Indonesian) 1:

regenerasi sukses daerah panen memastikan bahwa lahan hutan tetap produktif untuk serat kayu dan terus memberikan layanan ekosistem utama seperti menyimpan karbon, mengatur kualitas dan kuantitas air, dan menyediakan kesempatan rekreasi dan habitat satwa liar.

di canada, hukum provinsi mendikte bahwa semua luas panen pada lahan mahkota provinsi harus berhasil kembali.provinsi menetapkan standar atau memiliki peraturan untuk menentukan apakah daerah panen telah berhasil kembali. standar-standar ini berbeda di setiap provinsi, namun pada umumnya menggabungkan kriteria seperti komposisi jenis, kepadatan dan distribusi umur dan tinggi pohon regenerasi, dan distribusi berbagai jenis hutan dan kelas umur di seluruh lanskap.luas panen harus memenuhi standar regenerasi provinsi dalam jangka waktu tertentu.

regenerasi buatan (yaitu, penanaman kembali dan pembibitan) meningkatkan kemungkinan mencapai regenerasi dengan rencana komposisi jenis hutan di masa depan. juga menyediakan kontrol maksimum kepadatan dan stocking.

regenerasi alami dapat efektif bila diresepkan untuk kondisi tertentu dan untuk spesies tertentu, seperti aspen atau cemara dataran rendah. manfaat utama dari regenerasi alami adalah bahwa ia memerlukan bantuan manusia minimal dan karena itu berpotensi lebih murah daripada regenerasi buatan. Namun, regenerasi alami menawarkan kontrol yang kurang terhadap komposisi jenis,dan langkah-langkah perbaikan seperti penipisan atau mengisi penanaman mungkin diperlukan untuk mengatur kepadatan dan stocking untuk memenuhi standar regenerasi.

proporsi luas panen regenerasi alami dan buatan dapat berfluktuasi sebagai akibat dari beberapa faktor, termasuk tingkat panen tipe hutan yang berbeda ( misalnya, dataran tinggi atau dataran rendah, konifer atau kayu), sistem silvikultur yang ditentukan (misalnya,tebang habis, shelterwood, seleksi), dan kebijakan provinsi pada standar pembaharuan. rasio buatan untuk regenerasi alami bervariasi di seluruh negeri, tetapi secara nasional telah relatif bahkan selama 20 tahun terakhir.

total luas diregenerasi berkorelasi dengan luas panen. Namun, melaporkan tingkat regenerasi dapat diasumsikan berlaku untuk luas panen dua tahun sebelumnya,karena aktivitas regenerasi biasanya selesai sekitar dua tahun setelah tahun panen.

Results (Indonesian) 2:

Sukses regenerasi bidang-bidang panen memastikan bahwa kawasan hutan tetap produktif untuk serat kayu dan terus menyediakan jasa ekosistem kunci seperti menyimpan karbon, mengatur kualitas air dan kuantitas, dan menyediakan kesempatan rekreasi dan wildlife habitat.

di Kanada, undang-undang Provinsi mendikte bahwa semua bidang yang dipanen di Provinsi Crown tanah harus berhasil diregenerasi. Provinsi menetapkan standar atau memiliki peraturan untuk menentukan apakah area panen telah berhasil diregenerasi. Standar ini bervariasi oleh provinsi, tetapi sering memasukkan kriteria seperti komposisi spesies; kepadatan dan distribusi; usia dan tinggi pohon regenerasi; dan distribusi berbagai jenis-jenis hutan dan umur kelas di lanskap. Dipanen daerah harus memenuhi standar Provinsi regenerasi dalam jangka waktu tertentu waktu.

regenerasi buatan (misalnya, menanam dan penyemaian) meningkatkan kemungkinan mencapai regenerasi untuk komposisi spesies hutan masa depan yang direncanakan. Ini juga menyediakan kontrol yang maksimum dari kepadatan dan stoking.

Regenerasi alami dapat efektif bila diresepkan untuk beberapa kondisi dan untuk beberapa spesies, seperti spruce aspen atau dataran rendah. Manfaat utama dari regenerasi alami adalah bahwa ia membutuhkan bantuan manusia minimal dan oleh karena itu berpotensi lebih murah daripada buatan regenerasi. Namun, regenerasi alami menawarkan kurang kendali atas komposisi spesies, dan langkah-langkah perbaikan seperti penipisan atau mengisi penanaman mungkin diperlukan untuk mengatur kepadatan dan kaus kaki untuk memenuhi standar regenerasi.

proporsi panen diregenerasi alami dan artifisial dapat berfluktuasi karena beberapa faktor, termasuk tingkat penuaian jenis-jenis hutan yang berbeda (misalnya, upland atau dataran rendah, konifer atau kayu), sistem aspek silvikulturnya diresepkan (misalnya, perantauan, shelterwood, pilihan), dan Provinsi kebijakan pada pembaruan standar. Rasio buatan untuk regenerasi alami bervariasi di seluruh negeri, tetapi secara nasional telah relatif bahkan selama masa lalu 20 tahun.

luas diregenerasi berkorelasi dengan luas panen. Namun, tarif dilaporkan regenerasi dapat diasumsikan untuk diterapkan ke daerah dipanen dua tahun sebelumnya, karena regenerasi kegiatan biasanya selesai sekitar dua tahun setelah tahun panen.