If it will not do to see literature

If it will not do to see literature a san 'objective', descriptive category, neither will it do to say that literature is just what people whimsically choose to call literature. For there is nothing at all whimsical about such kinds of value judgement: they have their roots in deeper structure so belief which areas apparently unshaken able as the Empire State building. What we have uncovered so far, then, is not only that literature does not exist in the sense that in sects do, and that the value judgements by which it is constitute dare historically variable, but that these value judgements themselves have a close relation to social ideologies. They refer in the end not simply to private taste, but to the assumptions by which certain social groups exercise and maintain power over others. If this seems a far-fetched assertion, a matter of private prejudice, we may test it out by an account of the rise of 'literature' in England.

Results (Indonesian) 2:

Jika tidak akan lakukan untuk melihat literatur 'obyektif' san, kategori deskriptif, tidak akan melakukan untuk mengatakan bahwa sastra hanya apa yang orang whimsically memilih untuk memanggil sastra. Karena tidak ada sama sekali aneh tentang jenis seperti pertimbangan nilai: mereka memiliki akar dalam struktur yang lebih dalam sehingga keyakinan daerah ternyata tak tergoyahkan mampu sebagai bangunan Empire State yang. Apa yang telah kita menemukan sejauh ini, maka, bukan hanya sastra yang tidak ada dalam arti bahwa dalam sekte lakukan, dan bahwa pertimbangan nilai dimana itu merupakan berani historis variabel, tetapi pertimbangan nilai ini sendiri memiliki hubungan dekat dengan ideologi sosial. Mereka merujuk pada akhirnya tidak hanya untuk selera pribadi, tetapi asumsi dimana kelompok-kelompok sosial tertentu berolahraga dan mempertahankan kekuasaan atas orang lain. Jika ini tampaknya pernyataan tidak masuk akal, masalah prasangka pribadi, kita dapat menguji itu oleh akun dari munculnya 'sastra' di Inggris.