Results (
Indonesian) 2:
[Copy]Copied!
2.3. Kesenjangan dalam literatur
Menariknya, munculnya lelang melalui jaringan berbasis Protocol-Internet terbuka, seperti Internet, juga telah memfasilitasi pengejaran satu set kaya metodologi yang diperoleh secara empiris oleh para peneliti saat ini. Kebanyakan penelitian lelang berbasis preInternet adalah baik murni teoritis di alam (McAfee dan McMillan, 1987; Milgrom, 1989; Myerson, 1981) atau yang terlibat eksperimen laboratorium (Kagel dan Roth, 1997). Penelitian empiris jarang, karena kurangnya set data yang berarti, yang pada gilirannya dapat dikaitkan dengan kurangnya daya tarik utama dari lelang online. Lucking-Reiley (1999) mengakui kesulitan dalam memperoleh data lapangan untuk pengujian lama hipotesis, seperti kesetaraan pendapatan seharusnya antara format lelang dasar. Mengingat aksesibilitas internet, membuka kesempatan untuk berkontribusi secara empiris untuk bidang lelang online.
Manfaat lelang online untuk kedua penjual dan pembeli tak terbantahkan. Namun, sampai saat ini, banyak literatur telah difokuskan pada manfaat dari konsumen individu dan bisnis. Para peneliti hanya mulai mempertanyakan apa yang memberikan manfaat bagi penjual online individu. Secara khusus, apa kombinasi faktor akan memungkinkan penjual untuk mendapatkan harga maksimum untuk produk nya? Penelitian ini mengusulkan untuk mempersempit kesenjangan dalam literatur oleh empiris mengukur dampak dari variabel eksternal atau isyarat pada variabel hasil, seperti harga penjualan akhir dan jumlah minat konsumen dalam lelang.
Being translated, please wait..
