The fact of physiologically violent

The fact of physiologically violent withdrawal syndromes in response to the abrupt discontinuation of certain drugs of abuse and dependence both phenomenologically and neurobiologically differentiate behaviors such as a craving for sweets or training for bicycle racing from, for example, opioid addiction.

Consider opiate dependence. Redmond and Krystal7 reviewed the medical conception of the opiate withdrawal syndrome as it relates to the sudden abstinence from opiates. They reviewed the clinical data that describe withdrawal varying with specific agent, dose, and duration of exposure. They described a syndrome that includes hot and cold flashes, piloerection, diaphoresis, febrile illness, myalgia, arthralgia, severe colic, nausea, sometimes-severe emesis, diarrhea, lacrimation, rhinorrhea, anxiety and restlessness, dysphoria, insomnia, tachypnea, tachycardia, and hypertension. Kosten and O'Connor8 point out that initial symptoms of [opiate] withdrawal are similar for those who have become addicted to alcohol, sedatives, and stimulants.

Results (Indonesian) 1:

Fakta sindrom penarikan fisiologis kekerasan dalam menanggapi penghentian mendadak obat-obatan tertentu penyalahgunaan dan ketergantungan baik phenomenologically dan neurobiologically membedakan perilaku seperti hasrat untuk permen atau pelatihan untuk sepeda balap, misalnya, opioid kecanduan.Pertimbangkan ketergantungan candu. Redmond dan Krystal7 ditinjau konsepsi medis sindrom candu penarikan yang berhubungan dengan tiba-tiba pemantangan daripada opiat. Mereka meninjau data klinis yang menggambarkan penarikan bervariasi dengan agen tertentu, dosis, dan durasi pemaparan. Mereka digambarkan sindrom yang mencakup berkedip panas dan dingin, piloerection, diaphoresis, penyakit demam, myalgia, artralgia, sakit perut yang parah, mual, kadang-kadang berat emesis, diare, lacrimation, pilek, kecemasan dan kegelisahan, dysphoria, insomnia, takipnea, takikardia, dan hipertensi. Kosten dan O'Connor8 menunjukkan gejala awal [candu] penarikan serupa untuk mereka yang telah menjadi kecanduan alkohol, obat penenang dan stimulan.

Results (Indonesian) 2:

Fakta sindrom penarikan fisiologis kekerasan dalam menanggapi penghentian mendadak obat-obatan tertentu penyalahgunaan dan ketergantungan baik fenomenologis dan neurobiologically membedakan perilaku seperti keinginan untuk permen atau pelatihan untuk balap sepeda dari, misalnya, kecanduan opioid.

Pertimbangkan candu ketergantungan. Redmond dan Krystal7 Ulasan konsepsi medis dari sindrom penarikan opiat yang berkaitan dengan pantang tiba-tiba dari opiat. Mereka meninjau data klinis yang menggambarkan penarikan bervariasi dengan agen khusus, dosis, dan lamanya paparan. Mereka menggambarkan sindrom yang mencakup hot flashes dan dingin, piloereksi, diaphoresis, penyakit demam, mialgia, artralgia, parah kolik, mual, muntah kadang-berat, diare, lakrimasi, rhinorrhea, kecemasan dan kegelisahan, dysphoria, insomnia, takipnea, takikardia, dan hipertensi. Kosten dan O'Connor8 menunjukkan bahwa gejala awal [opiat] penarikan serupa bagi mereka yang telah menjadi kecanduan alkohol, obat penenang, dan stimulan.