In her concluding chapter, Peluso a

In her concluding chapter, Peluso argues that 'some joint management
strategy' (between foresters and villagers) is the only solution to this
problem (p. 235). This is in line with the Forest Service's own recent
attempts to pay more attention to the needs of the forest village poor, and
with experiments elsewhere to involve the local population in the upkeep of
national parks and wildlife reserves. It is difficult, therefore, to disagree with
the main thrust of this book, many of its points being well taken.

Results (Indonesian) 1:

Dalam bab penutup nya, Peluso berpendapat bahwa ' beberapa bersama manajemenstrategi ' (antara rimbawan dan desa) adalah satu-satunya solusi untuk inimasalah (ms. 235). Hal ini sejalan dengan layanan hutan sendiri hariupaya untuk lebih memperhatikan kebutuhan hutan desa miskin, dandengan eksperimen di tempat lain untuk melibatkan masyarakat dalam pemeliharaanTaman Nasional dan Margasatwa cadangan. Sangat sulit, oleh karena itu, tidak setuju dengandorong utama buku ini, banyak poin yang baik diambil.

Results (Indonesian) 2:

Dalam bab penutup nya, Peluso berpendapat bahwa 'beberapa pengelolaan bersama
strategi' (antara rimbawan dan penduduk desa) adalah satu-satunya solusi untuk ini
masalah (p. 235). Hal ini sejalan dengan baru-baru ini Dinas Hutan sendiri
upaya untuk lebih memperhatikan kebutuhan desa hutan yang buruk, dan
dengan percobaan di tempat lain untuk melibatkan penduduk lokal dalam pemeliharaan
taman nasional dan suaka margasatwa. Hal ini sulit, karena itu, untuk tidak setuju dengan
kekuatan utama dari buku ini, banyak poin yang sedang baik diambil.