systematic sampling survey. This sa

systematic sampling survey. This sampling system was applied in 16 plots, having a size of 2 ha each.
Thus, the totally aggregated area was 32 ha. Data on the planting strip, that include diameter at breast
height were taken, while at the inter-space line, data on number of seedlings, saplings, poles and trees
were obtained. The layout of research plots were presented in Figure 1. Data were utilized and
analyzed on: 1). Species composition and forest stand structure, 2). Shannon-Wiener diversity index,
3). Important value index (Mueller and Eilenberg, 1974) and community dissimilarity index (Ludwig
and Reynold 1988), and 5). Biplot and cluster analysis.
3. RESULTS AND DISCUSSION
3.1 Species Composition and Forest Stand Structure
The stand species were grouped into the commercial (Dipterocarpaceae and non-Dipterocarpaceae)
and the non-commercial species, respectively. The aim of the grouping was to find out the forest
community balance. Species density and its contribution at tree level are presented in Table 2.
Table 2 shows that out of the commercial species group, non-Dipterocarpaceae was more dominant
compared to Dipterocarpaceae in each observed plot, and the other non-commercial group as well.
For example, a group of non-Dipterocarpaceae of commercial species in primary forests of 235 (N/ha),
120 (N/ha) of it was non-commercial Dipterocarpaceae. Whereas the other the amount was greater
than the amount of commercial Dipterocarpaceae of 185 (N/ha) and non-commercial of 120 (N/ha).
Total density of both species in primary forest was larger than the entire SILIN plots. Generally, the
residual stand was dominated by group of Dipterocarp (70-95%). The proportion of commercial
Dipterocarp group in all plots was relatively constant, except on TJ2 and TJ4.

Results (Indonesian) 1:

survei sistematis sampling. Sistem sampling ini diterapkan pada plot 16, memiliki ukuran 2 ha masing-masing.Dengan demikian, benar-benar gabungan wilayah ini 32 ha. Data di strip tanam, yang mencakup diameter pada payudaratinggi diambil, sementara pada jalur antar ruang, data pada jumlah bibit, anakan, tiang dan pohonDiperoleh. Tata letak penelitian plot yang disajikan dalam gambar 1. Data yang digunakan dandianalisa di: 1). komposisi spesies dan hutan berdiri struktur, 2). Shannon-Wiener keragaman indeks,3). indeks nilai penting (Mueller dan Eilenberg, 1974) dan komunitas ketidaksamaan indeks (Ludwigdan Reynold 1988), dan 5). Analisis Biplot dan klaster.3. HASIL DAN DISKUSI3.1 spesies komposisi dan hutan berdiri strukturSpesies berdiri dikelompokkan ke dalam komersial (Dipterocarpaceae dan bebas-Dipterocarpaceae)dan spesies non-komersial, masing-masing. Tujuan kelompok adalah untuk mengetahui hutankeseimbangan masyarakat. Spesies kepadatan dan kontribusinya pada tingkat pohon yang disajikan dalam tabel 2.Tabel 2 menunjukkan bahwa dari kelompok spesies komersial, bebas-Dipterocarpaceae adalah lebih dominandibandingkan dengan Dipterocarpaceae di plot diamati setiap, dan non-komersial kelompok lain juga.Sebagai contoh, sekelompok bebas-Dipterocarpaceae komersial spesies di hutan primer 235 (N/ha),120 (N/ha) itu adalah non-komersial Dipterocarpaceae. Sedangkan yang lain jumlah yang lebih besardaripada jumlah komersial Dipterocarpaceae dari 185 (N/ha) dan non-komersial 120 (N/ha).Rapatan kedua spesies di hutan primer adalah lebih besar daripada SILIN seluruh plot. Umumnya,sisa berdiri didominasi oleh kelompok dipterokarpa (70-95%). Proporsi komersialDipterokarpa kelompok dalam semua plot adalah relatif konstan, kecuali pada TJ2 dan TJ4.