Participants watched five videos of

Participants watched five videos of an actor using a tool to solve a problem. Videos ranged from 28
to 48 s (mean length = 35.8 s). Problems included opening a box containing a toy (P1), cutting a whole
126 K. Libertus et al. / Journal of Experimental Child Psychology 152 (2016) 123–135
apple (P2), cutting open a cookie package (P3), poking a pom-pom out of a long plastic tube (P4), and
cutting a half apple (P5). Videos were presented at the center of the monitor and subtended 21.3
16
(H
V) degrees of visual angle.
Each video included three event components (see Fig. 1 for a sample event sequence). First, the actor
picked up an object (the ‘‘goal”) and attempted to act on it with her hands (goal establishment). Second,
the actor picked up a tool and used the tool to transform the goal object (tool transformation). Third, the
goal was achieved, and the outcome was clearly presented on the screen (goal resolution). The actor’s
eye gaze was always directed toward the objects, and she never attempted to engage or interact with
the viewer. All scenes were filmed against a blue background, and the objects and tools were placed on
a black table. The actor was unknown to all participants and was never physically present during the
experimental session. Each video was designed to mimic the real-world experience of observing a
spontaneous and successful non-pedagogical tool-use attempt.

Results (Indonesian) 1:

Peserta mengamati lima video seorang aktor yang menggunakan alat untuk memecahkan masalah. Video yang berkisar dari 28dengan 48 s (berarti panjang = 35.8 s). Masalah dibukanya sebuah kotak berisi mainan (P1), memotong secara keseluruhan126 K. Libertus et al. / jurnal psikologi anak eksperimental 152 (2016) 123-135Apple (P2), pemotongan buka paket cookie (P3), menusuk pom-pom dari tabung panjang plastik (P4), danmemotong setengah apel (P5). Video yang disajikan di tengah-tengah monitor dan subtended 21.3 16(H V) derajat sudut penglihatan.Setiap video termasuk tiga acara komponen (Lihat gambar 1 untuk urutan acara sampel). Pertama, aktormengambil objek ('' tujuan") dan mencoba untuk bertindak berdasarkan itu dengan tangannya (tujuan pendirian). Kedua,aktor mengambil alat dan menggunakan alat untuk mengubah tujuan objek (alat transformasi). Ketiga,tujuan dicapai, dan hasilnya jelas disajikan pada layar (tujuan resolusi). Aktortatapan mata selalu ditujukan pada objek, dan ia tidak pernah mencoba untuk terlibat atau berinteraksi denganpenampil. Semua adegan difilmkan terhadap latar belakang biru, dan benda-benda dan alat ditempatkan padaTabel hitam. Aktor tidak diketahui untuk semua peserta dan tidak pernah secara fisik hadir selamasesi eksperimental. Setiap video dirancang untuk meniru dunia nyata pengalaman mengamatispontan dan sukses menggunakan alat yang bebas-pedagogis usaha.

Results (Indonesian) 2:

Peserta menyaksikan lima video dari aktor menggunakan alat untuk memecahkan masalah. Video berkisar dari 28
ke 48 s (berarti panjang = 35,8 s). Masalah termasuk membuka sebuah kotak yang berisi mainan (P1), memotong seluruh
126 K. Libertus et al. / Journal of Experimental Child Psychology 152 (2016) 123-135
apel (P2), memotong terbuka paket kue (P3), menyodok pom-pom keluar dari tabung plastik panjang (P4), dan
memotong setengah apel (P5) . Video dipresentasikan pada pusat monitor dan subtended 21.3? 16
(H? V) derajat sudut visual.
Setiap video termasuk tiga komponen acara (lihat Gambar. 1 untuk sampel acara urutan). Pertama, aktor
mengambil obyek (yang '' tujuan ") dan berusaha untuk bertindak di atasnya dengan tangannya (pembentukan tujuan). Kedua,
aktor mengambil alat dan digunakan alat untuk mengubah objek tujuan (transformasi alat). Ketiga,
tujuan dicapai, dan hasilnya jelas disajikan pada layar (resolusi gol). Aktor
pandangan mata selalu diarahkan pada objek, dan dia tidak pernah berusaha untuk terlibat atau berinteraksi dengan
penonton. Semua adegan difilmkan dengan latar belakang biru, dan benda-benda dan alat-alat yang ditempatkan di
meja hitam. Aktor ini tidak diketahui semua peserta dan tidak pernah secara fisik hadir selama
sesi eksperimental. Setiap video dirancang untuk meniru pengalaman dunia nyata dari mengamati
non-pedagogis alat-penggunaan upaya spontan dan sukses.