Finally, an ambiguity comes as an o

Finally, an ambiguity comes as an other difficulty in the German concept of the "citizen". Since he calls politically for freedom and public weal his interests putting through (in today's language engaged citoyen as well as to the shops to making, egoistically: "greedy") bourgeois, in other words: the public one and the private citizen, so the defender of political fundamental rights on the one hand, the follower of the uninhibited economic freedom at the market, on the other hand. The political history of the German bourgeoisie can be told in this tension between Citoyen and bourgeois, between political idealism and economic realism. The earlier widespread thesis, the German bourgeoisie has "betrayed" his own democratic values and norms after 1848 and has submitted to the aristocratic-conservative forces in politics and society, besides, it has swung out from cosmopolitanly international to a nationalistic position, cannot be held in such general public.r.

Results (Indonesian) 1:

Akhirnya, sebuah ambiguitas datang sebagai kesulitan dalam konsep Jerman "warga negara". Karena dia memanggil politik untuk kebebasan dan umum weal kepentingannya menempatkan melalui (dalam bahasa sekarang terlibat citoyen serta untuk toko-toko untuk pembuatan, egoistically: "rakus") borjuis, dengan kata lain: yang umum dan warga negara, sehingga pembela politik mendasar hak di satu sisi, pengikut kebebasan ekonomi tanpa hambatan di pasar, di sisi lain. Sejarah politik kaum borjuis Jerman ceritamu dalam ketegangan ini antara Citoyen dan borjuis, antara idealisme politik dan ekonomi realisme. Sebelumnya luas tesis, kaum borjuis Jerman telah "dikhianati" sendiri nilai-nilai demokrasi dan norma-norma setelah 1848 dan telah diserahkan kepada pasukan aristokrat-konservatif dalam politik dan masyarakat, Selain itu, itu telah mengayunkan keluar dari cosmopolitanly internasional ke posisi nasionalistik, tidak diadakan di public.r umum tersebut.

Results (Indonesian) 2:

Akhirnya, ambiguitas datang sebagai kesulitan lainnya dalam konsep Jerman dari "warga". Sejak ia menyebut politik untuk kebebasan dan masyarakat kesejahteraan kepentingan menempatkan melalui (dalam bahasa terlibat citoyen hari ini serta ke toko untuk membuat, egoistically: "serakah") borjuis, dengan kata lain: satu publik dan warga negara, sehingga pembela hak-hak dasar politik di satu sisi, penganut kebebasan ekonomi tanpa hambatan di pasar, di sisi lain. Sejarah politik borjuasi Jerman dapat diceritakan dalam ketegangan antara Citoyen dan borjuis, antara idealisme politik dan realisme ekonomi. Tesis luas sebelumnya, borjuasi Jerman telah "mengkhianati" nilai-nilai demokrasi sendiri dan norma-norma setelah tahun 1848 dan telah diserahkan kepada pasukan aristokrat-konservatif dalam politik dan masyarakat, selain itu telah berayun keluar dari cosmopolitanly internasional untuk posisi nasionalis, tidak bisa diselenggarakan di public.r umum seperti.