Regional growth and development giv

Regional growth and development give significant impact on several development aspects including the environment. Population activities and consumptions in urban and rural area have influence on waste increase. The solid waste from households becomes problems of the community and government. The increasing volume of the garbage was not balance with the waste management program. Still many communities manage their garbage traditionally and do not consider the impact on the environment. Besides, the lack of financial viability for the waste management gives the impact on sustainability of the waste management programs [1]. Malang Regency is one of the regions in Indonesia facing this problem. Malang Regency has population growth about 0.89% each year [2]. It leads to increase of waste volume and waste management costs. As Kepanjen District is the capital

Results (Indonesian) 1:

Pertumbuhan regional dan pengembangan memberikan dampak signifikan pada beberapa aspek pengembangan termasuk lingkungan. Kegiatan penduduk dan konsumsi di daerah perkotaan dan pedesaan memiliki pengaruh pada peningkatan limbah. Limbah padat dari rumah tangga menjadi masalah masyarakat dan pemerintah. Peningkatan volume sampah itu tidak seimbang dengan program pengelolaan limbah. Masih banyak masyarakat mengelola sampah secara tradisional dan tidak mempertimbangkan dampak lingkungan. Selain itu, kurangnya viabilitas finansial untuk pengelolaan limbah memberi dampak pada keberlanjutan program pengelolaan limbah [1]. Kabupaten Malang adalah salah satu daerah di Indonesia menghadapi masalah ini. Kabupaten Malang memiliki pertumbuhan penduduk sekitar 0.89% setiap tahun [2]. Ini menyebabkan peningkatan volume sampah dan limbah biaya manajemen. Sebagai Kepanjen distrik ibukota

Results (Indonesian) 2:

Pertumbuhan regional dan pembangunan memberikan dampak yang signifikan pada beberapa aspek pembangunan termasuk lingkungan. Kegiatan penduduk dan konsumsi di daerah perkotaan dan pedesaan memiliki pengaruh pada peningkatan limbah. Limbah padat dari rumah tangga menjadi masalah dari masyarakat dan pemerintah. Meningkatnya volume sampah itu tidak seimbang dengan program pengelolaan limbah. Masih banyak masyarakat mengelola sampah mereka secara tradisional dan tidak mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan. Selain itu, kurangnya kemampuan finansial untuk pengelolaan sampah memberikan dampak pada keberlanjutan program pengelolaan sampah [1]. Kabupaten Malang merupakan salah satu daerah di Indonesia menghadapi masalah ini. Kabupaten Malang memiliki pertumbuhan penduduk sekitar 0,89% setiap tahun [2]. Ini menyebabkan peningkatan volume sampah dan pengelolaan limbah biaya. Seperti Kepanjen Kabupaten ibukota