Tuna fisheries are a high potential

Tuna fisheries are a high potential industry, which
contributes high income to the country.
in 2006, tuna was
the third most important fisheries product traded. Under
the
national Agricultural Policy,
balance of Trade on
Food Sector Plan and since the
ninth Malaysian Plan,
exploitation of tuna had become one of the main agenda
whereby tuna is targeted to be the main contributor of
fish production and contribute to Malaysia’s endeavor
to be among the net exporter of food (noraisyah &
raja
bidin 2011).
Malaysia has imported about
rM
908 million and at the
same time has exported
rM
1,232 million worth of fish and
fish products. With respect to tuna, total imports registered
were
rM
53.4 million while exports
rM
52.7 million Tuna Investment 2001). Malaysia’s tuna productions are
generally stable where the annual trend of tuna landings
in Malaysia between 2000 and 2009 showed an increase
from 59337 to 67221 tonnes. There was a slight decrease
in 2009 (56480 tonnes) from previous landing in 2008 but
then increased again in 2010. From these amounts, more
than 90% of the tuna landing in Malaysia comprises of the
species
Euthynnus affinis
and
Thunnus tonggol
( noraisyah
& raja bidin 2011).

Results (Indonesian) 1:

Tuna Perikanan adalah industri potensi tinggi, yang memberikan kontribusi pendapatan tinggi ke negara. pada tahun 2006, tuna adalah Produk Perikanan ketiga paling penting diperdagangkan. Di bawah The Kebijakan pertanian nasional, Neraca perdagangan pada Rencana sektor makanan dan sejak kesembilan Malaysia berencana, eksploitasi tuna telah menjadi salah satu agenda utama dimana tuna ditujukan untuk menjadi kontributor utama atas ikan produksi dan berkontribusi usaha Malaysia antara net eksportir besar makanan (noraisyah & Raja bidin 2011).Malaysia telah diimpor tentang rM 908 juta dan di bersamaan telah diekspor rM senilai 1,232 juta ikan dan Produk ikan. Sehubungan dengan tuna, total impor terdaftar itu rM 53,4 juta sedangkan ekspor rM 52.7 juta Tuna investasi 2001). Malaysia tuna produksi adalah stabil tempat trend tahunan tuna pendaratan di Malaysia antara tahun 2000 dan 2009 menunjukkan peningkatan dari 59337 menjadi 67221 ton. Ada sedikit menurun pada tahun 2009 (56480 ton) dari sebelumnya mendarat di 2008 tetapi kemudian meningkat lagi pada tahun 2010. Dari jumlah ini, lain daripada 90% tuna mendarat di Malaysia terdiri dari spesies Ikan tongkol dan Ikan tongkol (noraisyah & bidin 2011 raja).

Results (Indonesian) 2:

Perikanan tuna merupakan industri potensial yang tinggi, yang
memberikan kontribusi pendapatan yang tinggi ke negara itu.
Pada tahun 2006, tuna adalah
produk perikanan yang paling penting ketiga diperdagangkan. Di bawah
satu
Kebijakan Agraria nasional,
neraca perdagangan pada
Food Rencana Sektor dan sejak
Rencana Malaysia kesembilan,
eksploitasi tuna telah menjadi salah satu agenda utama
dimana tuna ditargetkan menjadi kontributor utama
produksi ikan dan berkontribusi untuk usaha Malaysia
untuk menjadi salah eksportir bersih makanan (noraisyah &
raja
Bidin 2011).
Malaysia telah mengimpor sekitar
rM
908.000.000 dan pada
saat yang sama telah diekspor
rM
1232 senilai ikan dan
produk ikan. Sehubungan dengan tuna, total impor terdaftar
yang
rM
53.400.000 sedangkan ekspor
rM
52.700.000 Investasi Tuna 2001). Produksi tuna Malaysia adalah
umumnya stabil di mana tren tahunan pendaratan tuna
di Malaysia antara tahun 2000 dan 2009 menunjukkan peningkatan
59.337-67.221 ton. Ada sedikit penurunan
di 2009 (56480 ton) dari landas sebelumnya pada tahun 2008, tetapi
kemudian meningkat lagi pada tahun 2010. Dari jumlah tersebut, lebih
dari 90% dari pendaratan tuna di Malaysia terdiri dari
spesies
ikan tongkol
dan
tongkol abu-abu
(noraisyah
& raja Bidin 2011).