This study investigates the link be

This study investigates the link between self-rated poor health
and loneliness in late adulthood. Specifically, interest centers on
whether strong and supportive familial ties (i.e., attachment to
spouse and attachment to children) condition the relationship
between health status and loneliness. Using cross-sectional
telephone survey data from a sample of 2000 individuals age
60 and older, linear regression equations are estimated to determine
whether high-quality ties to family members moderate the
empirical connection between self-rated poor health and loneliness.
Additional analyses are conducted to determine whether the mere
presence of familial ties (not taking into account variation in quality)
has a similar influence. Accomplishing this objective will not only
speak to the relative value of strong familial bonds in late adulthood,
but will also inform efforts to reduce loneliness among older adults.

Results (Indonesian) 1:

Studi ini meneliti hubungan antara rating sendiri kesehatan yang burukdan kesepian di larut dewasa. Secara khusus, Pusat-pusat bunga padaApakah hubungan kekerabatan kuat dan mendukung (yaitu, lampiranPasangan dan lampiran untuk anak-anak) kondisi hubunganantara status kesehatan dan kesepian. Menggunakan penampangdata survei telepon dari sampel 2000 individu usia60 dan lebih tua, regresi linear persamaan diperkirakan untuk menentukanApakah kualitas tinggi ikatan kepada anggota keluarga yang moderatempiris hubungan antara rating sendiri kesehatan yang buruk dan kesepian.Tambahan analisis dilakukan untuk menentukan apakah hanyaadanya hubungan kekerabatan (tidak mengambil ke account variasi dalam kualitas)memiliki pengaruh yang sama. Mencapai ini objektif akan tidak hanyaberbicara kepada nilai relatif ikatan kekeluargaan yang kuat dalam larut dewasa,tetapi juga akan menginformasikan upaya untuk mengurangi kesepian antara orang dewasa yang lebih tua.

Results (Indonesian) 2:

Studi ini mengkaji hubungan antara diri dinilai kesehatan yang buruk
dan kesepian di akhir dewasa. Secara khusus, pusat bunga
apakah ikatan keluarga yang kuat dan mendukung (yaitu, lampiran
pasangan dan lampiran kepada anak-anak) kondisi hubungan
antara status kesehatan dan kesepian. Menggunakan cross-sectional
data survei telepon dari sampel 2.000 orang usia
60 dan lebih tua, persamaan regresi linier diperkirakan untuk menentukan
apakah hubungan berkualitas tinggi kepada anggota keluarga memoderasi
hubungan empiris antara diri dinilai kesehatan yang buruk dan kesepian.
Analisis tambahan dilakukan untuk menentukan apakah hanya
kehadiran ikatan kekeluargaan (tidak memperhitungkan variasi rekening dalam kualitas)
memiliki pengaruh yang sama. Mencapai tujuan ini tidak hanya akan
berbicara dengan nilai relatif obligasi keluarga yang kuat di akhir dewasa,
tetapi juga akan menginformasikan upaya untuk mengurangi kesepian pada orang dewasa yang lebih tua.