He knew that Guido planned to earn

He knew that Guido planned to earn some extra money by spending Sunday nights in the storeroom of a car breaker's junkyard. Serviceable parts had been disappearing of late, and it was Guido's job to see that this pilfering ceased.
When Beppo ran him to ground in a shed beside the junkyard and hammered on the door with his fist, Guido at first mistook him for a would-be stealer of spare parts and kept mum. Then, recognizing the old man's voice, he unlocked the door.
"What's the matter ?" he grumbled.
"It's Momo," Beppo told him breathlessly. "She's in danger."
"What are you talking about ?" asked Guido, flopping down on his camp bed. "Momo ? Why, what's happened to her ?"
"I don't know, exactly," Beppo panted, "but it doesn't look good."
And he told Guido all he'd seen, from the trial on the garbage dump, to the tire tracks around the amphitheater, to Momo's ransacked and deserted room. He took quite a while to get it all out, of course, because not even the concern and anxiety he felt for Momo could make him speak any faster than he usually did.
"I knew it all along," he concluded. "I knew it would end in disaster. Well, now they've taken their revenge - they've kidnapped her. We've got to help her, Guido, but how. How ?"
The blood had slowly drained from Guido's cheeks while Beppo was speaking. He felt as if the ground had given way beneath him. Till now, he'd regarded the whole affair as a splendid game and taken it neither more or less seriously than he took any game or story. Now, for the first time ever, a story had escaped his control. It had taken on a life of its own, and all the imagination in the world would be insufficient to halt it. He felt numb.
"You know, Beppo," he said after a while, "Momo may simply have gone for a walk. She does that occasionally - like the time she went roaming around the countryside for three whole days and nights. We may be worrying for no good reason."
"What about the tire tracks ?" Beppo demanded angrily. "What about the state of her room ?" Guido refused to be drawn. "Suppose they really did come looking for her," he said. "Who's to say they found her ? Perhaps she'd gone by the time they got there. Why else would they have searched the place and turned it upside down ?"
"But what if they did find her ?" Beppo shouted. "What then ?" He gripped his young friend by the lapels and shook him. "Don't be a fool, Guido. The men in gray are real, I tell you. We've got to do something, and fast !"
"Steady on," Guido said soothingly, startled by the old man's vehemence. "Of course we'll do something, but not before we've thought it over carefully. After all, we don't even know where to look for her."
Beppo released him. "I'm going to the police," he announced.
"You can't do that !" Guido protested with a look of horror. "Have some sense, Beppo. Suppose they found her. Don't you know what they'd do with her - don't you know where waifs and strays

71

Results (Indonesian) 1:

Dia tahu bahwa Guido berencana untuk memperoleh penghasilan tambahan dengan menghabiskan malam minggu di gudang pemutus mobil rongsokan. Bagian diservis menghilang akhir-akhir ini, dan itu adalah pekerjaan Guido's untuk melihat bahwa pencurian ini berhenti. Ketika Beppo berlari dia ke tanah di sebuah gudang di samping rongsokan dan dipalu di pintu dengan tinjunya, Guido di pertama mengira dia bagi calon pencuri dari suku cadang dan terus ibu. Kemudian, dia mengenali suara orang tua, membuka pintu. "Apa itu masalah?" dia menggerutu."Itu adalah Momo," Beppo mengatakan kepadanya terengah-engah. "Dia adalah dalam bahaya.""Apa yang Anda berbicara tentang?" tanya Guido, menjatuhkan diri ke bawah di kamp tempat tidurnya. "Momo? Mengapa, apa yang terjadi padanya?""Saya tidak tahu, tepatnya," Beppo terengah-engah, "tapi itu tidak terlihat baik."Dan dia mengatakan Guido semua dia telah melihat, dari persidangan pada sampah, ke trek Ban di sekitar amphitheater, untuk Momo's merampok dan ruang kosong. Dia mengambil beberapa waktu untuk mendapatkan semua itu, tentu saja, karena tidak bahkan kekhawatiran dan kecemasan yang ia merasa untuk Momo bisa membuat dia berbicara apapun lebih cepat dari yang dia slalu lakukan. "Tahu semua bersama," tutupnya. "Aku tahu itu akan berakhir di dalam bencana. Nah, sekarang mereka telah mengambil dendam mereka - mereka telah menculik nya. Kami punya untuk membantunya, Guido, tapi bagaimana. Bagaimana?" Darah telah perlahan-lahan dikeringkan dari Guido di pipi sementara Beppo berbicara. Dia merasa seolah-olah tanah telah memberikan cara bawahnya. Sampai sekarang, ia telah dianggap seluruh urusan sebagai permainan indah dan diambil tidak lebih atau kurang serius daripada yang ia mengambil setiap permainan atau cerita. Sekarang, untuk pertama kalinya, sebuah cerita telah lolos kekuasaannya. Ini telah diambil pada kehidupannya sendiri, dan semua imajinasi di dunia tidak akan cukup untuk menghentikan itu. Dia merasa mati rasa. "Kau tahu, Beppo," katanya setelah beberapa saat, "Momo mungkin hanya telah pergi untuk berjalan-jalan. Dia melakukan yang kadang-kadang - seperti waktu dia pergi berkeliaran di sekitar pedesaan selama tiga hari seluruh malam. Kita mungkin mengkhawatirkan tanpa alasan." "Bagaimana dengan trek Ban?" Beppo menuntut marah. "Apa tentang keadaan kamarnya?" Guido traumatis untuk. "Misalnya mereka benar-benar datang mencarinya," katanya. "Siapa yang mengatakan mereka menemukannya? Mungkin ia pergi pada saat mereka sampai di sana. Mengapa lain mereka telah mencari tempat dan mengubahnya terbalik?" "Tapi bagaimana jika mereka menemukan dia?" Beppo berteriak. "Lalu apa?" Ia mencengkeram teman muda oleh kerah dan mengguncang jiwanya. "Jangan bodoh, Guido. Laki-laki di gray nyata, saya memberitahu Anda. Kita harus melakukan sesuatu, dan cepat!" "Mantap," kata Guido sangat, dikejutkan oleh orang tua kekasaran. "Tentu saja kita akan melakukan sesuatu, tetapi tidak sebelum kita telah berpikir itu lebih hati-hati. Setelah semua, kita bahkan tidak tahu di mana mencarinya." Beppo membebaskannya. "Aku akan ke polisi," katanya."Anda tidak bisa melakukan itu!" Guido memprotes dengan melihat horor. "Memiliki arti tertentu, Beppo. Misalkan mereka menemukannya. Anda tidak tahu apa yang akan mereka lakukan dengan dia - jangan Anda tahu di mana waifs dan piatu 71

Results (Indonesian) 2:

Dia tahu bahwa Guido berencana untuk mendapatkan uang tambahan dengan menghabiskan Minggu malam di gudang barang rongsokan breaker mobil. Bagian diservis telah menghilang dari akhir, dan itu adalah pekerjaan Guido untuk melihat bahwa pencurian ini berhenti.
Ketika Beppo berlari dia ke tanah di gudang samping tempat barang rongsokan dan menggedor pintu dengan kepalan tangannya, Guido pada awalnya mengira dia akan- sebuah menjadi pencuri suku cadang dan terus ibu. Kemudian, mengenali suara pria tua itu, ia membuka pintu.
"Ada apa?" gerutunya.
"Ini Momo," Beppo mengatakan kepadanya terengah-engah. "Dia dalam bahaya."
"Apa yang Anda bicarakan?" tanya Guido, menjatuhkan diri di tempat tidur kamp. "Momo? Mengapa, apa yang terjadi padanya?"
"Aku tidak tahu, persis," Beppo terengah-engah, "tapi tidak terlihat baik."
Dan dia mengatakan kepada Guido semua ia melihat, dari uji coba pada sampah membuang, dengan jejak ban di sekitar amfiteater, ke kamar digeledah dan sepi Momo. Dia mengambil beberapa waktu untuk mendapatkan itu semua, tentu saja, karena tidak bahkan kekhawatiran dan kecemasan ia merasa untuk Momo bisa membuatnya berbicara lebih cepat dari biasanya dia lakukan.
"Aku tahu itu semua bersama," pungkasnya. "Saya tahu itu akan berakhir dengan bencana Nah, sekarang mereka telah mengambil balas dendam mereka -.. Mereka telah menculiknya Kita harus membantunya, Guido, tapi bagaimana Bagaimana.?"
Darah telah perlahan-lahan terkuras dari pipi Guido sementara Beppo berbicara. Dia merasa seolah-olah tanah telah diberikan cara bawahnya. Sampai saat ini, ia dianggap urusan sebagai permainan indah dan diambil itu tidak lebih atau kurang serius daripada ia mengambil setiap permainan atau cerita. Sekarang, untuk pertama kalinya, sebuah cerita telah lolos kendalinya. Ini telah diambil pada kehidupan sendiri, dan semua imajinasi di dunia tidak akan cukup untuk menghentikan itu. . Dia merasa mati rasa
"Kau tahu, Beppo," katanya setelah beberapa saat, "Momo mungkin hanya pergi untuk berjalan-jalan Dia melakukan itu kadang-kadang -. Seperti waktu dia pergi berkeliaran di sekitar pedesaan selama tiga hari penuh dan malam Kami mungkin. menjadi khawatir tanpa alasan. "
" Bagaimana dengan jejak ban? " Beppo menuntut marah. "Bagaimana dengan keadaan kamarnya?" Guido menolak untuk ditarik. "Misalkan mereka benar-benar datang mencarinya," katanya. "Siapa bilang mereka menemukan dia? Mungkin dia pergi pada saat mereka sampai di sana. Kenapa lagi mereka telah mencari tempat dan berbalik terbalik?"
"Tapi bagaimana kalau mereka menemukannya?" Beppo berteriak. "Lalu bagaimana ?" Dia mencengkeram teman mudanya dengan kerah dan menggoncang. "Jangan bodoh, Guido. Orang-orang di abu-abu adalah nyata, saya katakan. Kita harus melakukan sesuatu, dan cepat!"
"Mantap di," Guido kata menenangkan, dikejutkan oleh berapi-api pria tua itu. "Tentu saja kami akan melakukan sesuatu, tetapi tidak sebelum kami pikir itu lebih hati-hati. Setelah semua, kita bahkan tidak tahu di mana untuk mencarinya."
Beppo membebaskannya. "Aku akan ke polisi," katanya.
"Anda tidak bisa melakukan itu!" Guido memprotes dengan tatapan ngeri. "Memiliki beberapa pengertian, Beppo Misalkan mereka menemukan dia kau tidak tahu apa yang akan mereka lakukan dengan dia -.. Anda tidak tahu di mana anak yatim dan piatu 71