Waste Bank can act as dropping poin

Waste Bank can act as dropping point for the community to throw away the waste and for the producer to take the recyclable materials as input for further production process. Through waste bank the community as an actor can increase their awareness on environmental problem, support building capacity, and income as well. In long term waste bank can reduce the waste disposed of in landfill. Community participation in Kepanjen District is assessed from participation in formal or informal organizations activity. The organization accommodates the involvement of non-governmental agencies interested in waste management. The rate of participation in Kepanjen District based on socio-cultural indicators of community [8] is described in Table IV.

Results (Indonesian) 1:

Bank sampah dapat bertindak sebagai menjatuhkan titik bagi masyarakat untuk membuang limbah dan bagi produsen untuk mengambil bahan-bahan yang dapat didaur ulang sebagai masukan untuk lebih lanjut proses produksi. Melalui bank sampah masyarakat sebagai aktor dapat meningkatkan kesadaran mereka pada masalah lingkungan, mendukung membangun kapasitas, dan pendapatan juga. Dalam jangka panjang bank sampah dapat mengurangi limbah dibuang di TPA. PSM di Kecamatan Kepanjen dinilai dari keikutsertaan dalam kegiatan organisasi formal maupun informal. Organisasi mengakomodasi keterlibatan lembaga non-pemerintah yang tertarik dalam pengelolaan sampah. Tingkat partisipasi di distrik Kepanjen berdasarkan indikator sosio-kultural masyarakat [8] dijelaskan di tabel IV.

Results (Indonesian) 2:

Bank Sampah dapat bertindak sebagai titik menjatuhkan bagi masyarakat untuk membuang sampah dan untuk produsen untuk mengambil bahan daur ulang sebagai masukan untuk proses produksi lebih lanjut. Melalui bank sampah masyarakat sebagai aktor dapat meningkatkan kesadaran mereka tentang masalah lingkungan, mendukung pembangunan kapasitas, dan pendapatan juga. Dalam bank sampah jangka panjang dapat mengurangi limbah dibuang di TPA. Partisipasi masyarakat dalam Kepanjen Kabupaten dinilai dari partisipasi dalam kegiatan formal maupun organisasi informal. Organisasi mengakomodasi keterlibatan lembaga non-pemerintah yang tertarik dalam pengelolaan sampah. Tingkat partisipasi di Kepanjen Kabupaten berdasarkan indikator sosial-budaya masyarakat [8] dijelaskan pada Tabel IV.