The fact that aplant extract exhibi

The fact that aplant extract exhibits antimicrobial activity is of
interest,but this preliminary part of data should be trust worthy
and allow researchers to compare results,avoiding work in which
researchers use the antimicrobial activity investigation only as a
complement to aphytochemical study.
A variety of laboratory methods can be used to evaluate or
screen the in vitro antimicrobial activity of a next ractor a pure
compound. The most known and basic methods are the disk-dif-
fusion and broth or agar dilution methods.Other methods are
used especially for antifungal testing,such as poisoned food
technique.To further study the antimicrobial effect of anagentin
depth,time-kill test and flow cytofluorometric methods are re-
commended, which provide information on the nature of the in-
hibitory effect(bactericidal or bacteriostatic)(time-dependent or
concentration-dependent) and the cell damage inflicted to the test
microorganism.

Results (Indonesian) 2:

Fakta bahwa ekstrak aplant menunjukkan aktivitas antimikroba adalah dari
bunga, tapi bagian awal ini data harus percaya layak
dan memungkinkan peneliti untuk membandingkan hasil, menghindari pekerjaan di mana
peneliti menggunakan penyelidikan aktivitas antimikroba hanya sebagai
pelengkap studi aphytochemical.
Berbagai metode laboratorium dapat digunakan untuk mengevaluasi atau
layar aktivitas antimikroba in vitro dari ractor berikutnya murni
senyawa. Metode yang paling dikenal dan dasar disk--beda
fusion dan kaldu atau metode pengenceran methods.Other agar yang
digunakan terutama untuk pengujian antijamur, seperti makanan beracun
technique.To lebih mempelajari efek antimikroba dari anagentin
mendalam, tes waktu-membunuh dan mengalir metode cytofluorometric adalah re-
dipuji, yang memberikan informasi tentang sifat di-
efek hibitory (bakterisida atau bakteriostatik) (tergantung waktu atau
tergantung konsentrasi) dan kerusakan sel yang ditimbulkan untuk tes
mikroorganisme.