States are deemed similar in terms

States are deemed similar in terms of needs but not in capabilities for achieving them. The positional placement of states in terms of abilities determines the distribution of capabilities. The structural distribution of capabilities then limits cooperation among states through fears of relative gains made by other states, and the possibility of dependence on other states. The desire and relative abilities of each state to maximize relative power constrain each other, resulting in a 'balance of power', which shapes international relations. It also gives rise to the 'security dilemma' that all nations face. There are two ways in which states balance power: internal balancing and external balancing. Internal balancing occurs as states grow their own capabilities by increasing economic growth and/or increasing military spending. External balancing occurs as states enter into alliances to check the power of more powerful states or alliances.

Results (Indonesian) 1:

Serikat dianggap serupa dalam hal kebutuhan tetapi tidak dalam kemampuan untuk mencapai mereka. Penempatan posisi negara dalam hal kemampuan menentukan distribusi kemampuan. Distribusi struktural kemampuan kemudian membatasi kerja sama antara negara-negara melalui ketakutan relatif keuntungan yang dibuat oleh negara-negara lain, dan kemungkinan ketergantungan pada negara-negara lain. Keinginan dan kemampuan relatif dari setiap negara untuk memaksimalkan kekuatan relatif mengendalakan satu sama lain, mengakibatkan 'keseimbangan kekuatan', yang membentuk hubungan internasional. Hal ini juga menimbulkan 'keamanan dilema' yang dihadapi oleh semua bangsa. Ada dua cara di mana Serikat keseimbangan kekuasaan: menyeimbangkan internal dan eksternal menyeimbangkan. Menyeimbangkan internal terjadi sebagai Serikat tumbuh kemampuan mereka sendiri dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan/atau peningkatan pengeluaran militer. Menyeimbangkan eksternal terjadi sebagai Serikat memasuki Aliansi untuk memeriksa kekuatan lebih kuat Serikat atau Aliansi.

Results (Indonesian) 2:

Negara dianggap serupa dalam hal kebutuhan tetapi tidak dalam kemampuan untuk mencapainya. Penempatan posisi negara dalam hal kemampuan menentukan distribusi kemampuan. Distribusi struktural kemampuan kemudian membatasi kerjasama antar negara melalui ketakutan keuntungan relatif yang dibuat oleh negara-negara lain, dan kemungkinan ketergantungan pada negara-negara lain. Keinginan dan relatif kemampuan masing-masing negara untuk memaksimalkan daya kendala relatif satu sama lain, sehingga dalam 'keseimbangan kekuasaan', yang membentuk hubungan internasional. Hal ini juga menimbulkan 'keamanan dilema' yang dihadapi semua bangsa. Ada dua cara di mana menyatakan kekuatan keseimbangan: keseimbangan internal dan eksternal balancing. Internal balancing terjadi sebagai negara berkembang kemampuan mereka sendiri dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan / atau meningkatkan belanja militer. Eksternal balancing terjadi sebagai negara masuk ke dalam aliansi untuk memeriksa kekuatan negara lebih kuat atau aliansi.