Javanese music is now notated with

Javanese music is now notated with ciphers ranging from 1 no 7, but no hierarchy is implied by these numbers; some pieces have a clear tonal centre, many others do not. Heptatonic pelog scale and pentatonic slendro are mutually exclusive in traditional practice. In a some slendro pieces rebab and vocal parts overlay pelog like intervallic patterns,a practice known as barang miring. Many pelog pieces use a five note subset of pelog: elaborating instruments such as gender and gambang exist in versions that are tuned either to 1-2-3-5-6 or 2-3-5-6-7.

Results (Indonesian) 1:

Musik Jawa sekarang notated dengan sandi mulai dari 1 no 7, tapi tidak ada hirarki yang ditunjukkan oleh angka-angka ini; beberapa potongan memiliki pusat jelas tonal, banyak orang lain tidak. Skala Heptatonic pelog dan slendro pentatonik adalah saling eksklusif dalam praktek tradisional. Di beberapa rebab potongan slendro dan pelog overlay bagian vokal seperti pola intervallic, praktik yang dikenal sebagai barang miring. Banyak potongan-potongan pelog menggunakan sekumpulan lima catatan pelog: menguraikan instrumen seperti gender dan gambang ada dalam versi yang disetel baik untuk 1-2-3-5-6 atau 2-3-5-6-7.

Results (Indonesian) 2:

musik Jawa kini dinotasikan dengan cipher mulai dari 1 no 7, tapi tidak ada hierarki yang tersirat oleh angka-angka ini; beberapa potongan memiliki pusat tonal yang jelas, banyak orang lain tidak. Heptatonik skala pelog dan slendro pentatonik saling eksklusif dalam praktek tradisional. Dalam beberapa potongan slendro rebab dan bagian vokal pelog overlay seperti pola intervallic, sebuah praktek yang dikenal sebagai Barang Miring. Banyak potongan pelog menggunakan subset lima catatan pelog: mengelaborasi instrumen seperti gender dan gambang ada di versi yang disetel baik untuk 1-2-3-5-6 atau 2-3-5-6-7.