As mentioned above, the red alga L.

As mentioned above, the red alga L. microcladia extract
showed the highest antibacterial activity, and therefore the successive
extractions of this extract using petroleum ether and
chloroform in addition to the remained water extract were
done. The experiment was conducted to detect the chemical
analysis of the various components of the three extracts
(Table 2), which proved that petroleum ether extract contained
alkaloids, steroids, and/or triterpens while the chloroform
extract contained only alkaloids. On the other hand, the
aqueous extract did not contain any compound

Results (Indonesian) 1:

Seperti disebutkan di atas, alga merah L. microcladia ekstrakmenunjukkan aktivitas antibakteri tertinggi, dan karena itu berturut-turutekstraksi ekstrak ini menggunakan eter minyak bumi dankloroform selain ekstrak air yangdilakukan. Percobaan ini dilakukan untuk mendeteksi kimiaAnalisis berbagai komponen dari tiga ekstrak(Tabel 2), yang membuktikan bahwa eter minyak bumi ekstrak terkandungalkaloid, steroid, dan triterpens sambil kloroformEkstrak ini mengandungi hanya alkaloid. Di sisi lain,larutan ekstrak tidak mengandung senyawa apapun

Results (Indonesian) 2:

Seperti disebutkan di atas, ekstrak microcladia alga L. merah
menunjukkan aktivitas antibakteri tertinggi, dan oleh karena itu berturut
ekstraksi ekstrak ini menggunakan petroleum eter dan
kloroform selain ekstrak air tetap yang
dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk mendeteksi bahan kimia
analisis dari berbagai komponen dari tiga ekstrak
(Tabel 2), yang membuktikan bahwa ekstrak petroleum eter terkandung
alkaloid, steroid, dan / atau triterpens sedangkan kloroform
ekstrak hanya berisi alkaloid. Di sisi lain,
ekstrak air tidak mengandung senyawa apapun