The Enlightenment view of history i

The Enlightenment view of history is the triumph of the rule of Reason, which operates in the realm of ideas. Hegel produced a dynamic and material version of Enlightenment history by stressing the dialectic between ideas and materiality, whereby each stage in the development of Reason is instantiated and codified in a concrete social formation in which the reigning ideal Zeitgeist is the motive force driving history forward. Marx accepted Hegel's view of history (actually he "turned Hegel on his head," but Hegel upside down is still just Hegel), and located the motive force in class struggle. Many European intellectuals saw clearly that Marx's communism was just one peculiar moment in the general move from autocracy to democracy, by which they meant not a schema of majority rule and political freedom, but rather rule by and for the masses. This was the end of history.

Results (Indonesian) 1:

Pandangan sejarah pencerahan adalah kemenangan peraturan alasan, yang beroperasi di dunia ide. Hegel diproduksi versi yang dinamis dan materi sejarah pencerahan oleh menekankan dialektika antara ide-ide dan materialitas, dimana setiap tahap dalam pengembangan alasan instantiated dan dikodifikasi dalam formasi sosial beton yang berkuasa Zeitgeist ideal adalah kekuatan motif yang mengendalikan sejarah. Marx diterima pandangan Hegel sejarah (sebenarnya dia "dihidupkan Hegel kepalanya", namun Hegel terbalik adalah masih saja Hegel), dan Angkatan motif di perjuangan kelas. Intelektual Eropa banyak melihat dengan jelas bahwa komunisme Marx adalah hanya satu saat yang aneh dalam langkah umum dari otokrasi menuju demokrasi, yang mereka berarti tidak skema mayoritas dan kebebasan politik, tapi agak aturan oleh dan untuk rakyat. Ini adalah akhir sejarah.

Results (Indonesian) 2:

Pencerahan pandangan sejarah adalah kemenangan aturan Alasan, yang beroperasi di alam ide. Hegel diproduksi versi dinamis dan materi sejarah Pencerahan dengan menekankan dialektika antara ide-ide dan materialitas, dimana setiap tahap dalam pengembangan Alasan yang dipakai dan dikodifikasi dalam formasi sosial yang konkret di mana Zeitgeist yang ideal memerintah adalah kekuatan motif pendorong sejarah ke depan. Marx menerima pandangan Hegel tentang sejarah (sebenarnya dia "berubah Hegel di kepalanya," tapi Hegel terbalik masih saja Hegel), dan terletak kekuatan motif dalam perjuangan kelas. Banyak intelektual Eropa melihat dengan jelas bahwa komunisme Marx hanya satu saat yang aneh dalam gerakan umum dari otokrasi ke demokrasi, yang mereka maksudkan bukan skema kekuasaan mayoritas dan kebebasan politik, melainkan memerintah oleh dan untuk massa. Ini adalah akhir dari sejarah.