The withdrawal of the NU from the PPP after the 1982 elections led to  translation - The withdrawal of the NU from the PPP after the 1982 elections led to  Indonesian how to say

The withdrawal of the NU from the P

The withdrawal of the NU from the PPP after the 1982 elections led to bewilderment in the local context.43 While in other places the removal was somewhat less problematic to accept, in Madura, NU followers were undecided on whether to vote for the PPP in the next 1987 elections. The uncertainty was caused by many kiais who, unlike most kiais in Java, were still strongly affiliated with the PPP. A number of kiais in Madura believed that voting for Golkar would mean treachery to Islam. As a result the PPP remained the only feasible party to vote. To avoid confusion, the kiai decide to employ a more pragmatic attitude and persuade the nahdliyin to vote for a party that defends and promotes Islamic values. This was taken by the nahdliyin as a plea to vote for the PPP.
0/5000
From: -
To: -
Results (Indonesian) 1: [Copy]
Copied!
Penarikan NU dari PPP setelah pemilu 1982 menyebabkan bingung dalam context.43 lokal sementara di tempat lain penghapusan adalah agak kurang bermasalah untuk menerima, di Madura, NU pengikut yang ragu-ragu apakah akan memilih PPP dalam pemilihan umum berikutnya 1987. Ketidakpastian yang disebabkan oleh banyak kiais yang, tidak seperti kebanyakan kiais di Jawa, yang masih kuat berafiliasi dengan PPP. Sejumlah kiais di Madura percaya bahwa pemungutan suara untuk Golkar akan berarti pengkhianatan Islam. Akibatnya PPP tetap Partai hanya layak untuk memilih. Untuk menghindari kebingungan, kiai memutuskan untuk mempekerjakan sikap yang lebih pragmatis dan membujuk nahdliyin untuk memilih sebuah partai yang membela dan mempromosikan nilai-nilai Islam. Ini diambil oleh nahdliyin sebagai permohonan untuk memilih PPP.
Being translated, please wait..
Results (Indonesian) 2:[Copy]
Copied!
Penarikan NU dari PPP setelah 1982 pemilu menyebabkan kebingungan di context.43 lokal Sementara di tempat lain penghapusan agak kurang bermasalah untuk menerima, di Madura, NU tidak ragu-ragu apakah untuk memilih PPP di 1987 pemilu berikutnya. Ketidakpastian itu disebabkan oleh banyak kiai yang, tidak seperti kebanyakan kiai di Jawa, masih sangat berafiliasi dengan PPP. Sejumlah kiai di Madura percaya bahwa suara untuk Golkar akan berarti pengkhianatan terhadap Islam. Akibatnya PPP tetap satu-satunya partai yang layak untuk memilih. Untuk menghindari kebingungan, kiai memutuskan untuk mempekerjakan sikap yang lebih pragmatis dan membujuk nahdliyin untuk memilih partai yang membela dan mempromosikan nilai-nilai Islam. Ini diambil oleh nahdliyin sebagai permohonan untuk memilih PPP.
Being translated, please wait..
 
Other languages
The translation tool support: Afrikaans, Albanian, Amharic, Arabic, Armenian, Azerbaijani, Basque, Belarusian, Bengali, Bosnian, Bulgarian, Catalan, Cebuano, Chichewa, Chinese, Chinese Traditional, Corsican, Croatian, Czech, Danish, Detect language, Dutch, English, Esperanto, Estonian, Filipino, Finnish, French, Frisian, Galician, Georgian, German, Greek, Gujarati, Haitian Creole, Hausa, Hawaiian, Hebrew, Hindi, Hmong, Hungarian, Icelandic, Igbo, Indonesian, Irish, Italian, Japanese, Javanese, Kannada, Kazakh, Khmer, Kinyarwanda, Klingon, Korean, Kurdish (Kurmanji), Kyrgyz, Lao, Latin, Latvian, Lithuanian, Luxembourgish, Macedonian, Malagasy, Malay, Malayalam, Maltese, Maori, Marathi, Mongolian, Myanmar (Burmese), Nepali, Norwegian, Odia (Oriya), Pashto, Persian, Polish, Portuguese, Punjabi, Romanian, Russian, Samoan, Scots Gaelic, Serbian, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovak, Slovenian, Somali, Spanish, Sundanese, Swahili, Swedish, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turkish, Turkmen, Ukrainian, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnamese, Welsh, Xhosa, Yiddish, Yoruba, Zulu, Language translation.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: