in chapter eleven we saw how leader

in chapter eleven we saw how leaders in their role as founders of organizations initially start the culture formation process by imposing their own assumptions on a new group. in this chapter i want to explore this process further by detailing the many mechanisms that become involved as leader assumptions are taught to the group. i deliberately put the emphasis on teaching instead of learning because cultural analysis has too often viewed culture acquisition from the passive learning point of view.
it is true that the group learns from its external experience in terms of how things work out. however, the things that the group tries out are the result of leader-imposed teaching, and it is important to understand in detail how this teaching occurs.

Results (Indonesian) 1:

dalam bab sebelas kita melihat bagaimana pemimpin dalam peran mereka sebagai pendiri organisasi awalnya mulai proses pembentukan budaya dengan memaksakan asumsi mereka sendiri pada grup baru. dalam bab ini saya ingin menjelajahi proses ini lebih lanjut dengan merinci banyak mekanisme yang terlibat sebagai pemimpin asumsi diajarkan untuk grup. Aku sengaja menempatkan penekanan pada pengajaran daripada belajar karena budaya analisis telah terlalu sering melihat budaya akuisisi dari pasif belajar sudut pandang.memang benar bahwa kelompok belajar dari pengalaman eksternal dalam hal bagaimana segala sesuatu bekerja. Namun, hal-hal yang kelompok mencoba hasil pengajaran dikenakan pemimpin, dan sangat penting untuk memahami secara detail bagaimana ajaran ini terjadi.

Results (Indonesian) 2:

dalam bab sebelas kita melihat bagaimana pemimpin dalam peran mereka sebagai pendiri organisasi awalnya memulai proses pembentukan budaya dengan memaksakan asumsi mereka sendiri pada kelompok baru. dalam bab ini saya ingin mengeksplorasi proses ini lebih lanjut dengan merinci banyak mekanisme yang terlibat sebagai asumsi pemimpin diajarkan untuk kelompok. i sengaja menempatkan penekanan pada pengajaran bukan belajar karena analisis budaya telah terlalu sering melihat akuisisi budaya dari sudut pembelajaran pasif pandang.
memang benar bahwa kelompok belajar dari pengalaman eksternal dalam hal cara kerja keluar. Namun, hal-hal yang kelompok berusaha keluar adalah hasil dari ajaran pemimpin-dikenakan, dan penting untuk memahami secara rinci bagaimana ajaran ini terjadi.