Larsen et al (2010) compared what t

Larsen et al (2010) compared what they called the ad hoc Weibull modeling (Cardelli and Labuza 2001; Gacula et al 2009) where no censoring was considered, with a maximum likelihood estimation method based on left and right censoring. They focused their estimations on the product failing and not on consumers’ rejection. Their conclusion was that the maximum likelihood estimations were more reliable than the ad hoc methods. The survival analysis methodology presented by Hough et al (2003) was based on maximum likelihood estimations.

Results (Indonesian) 1:

Larsen et al (2010) dibandingkan apa yang mereka sebut Weibull ad hoc yang pemodelan (Cardelli dan Labuza tahun 2001; Gacula et al 2009) dimana tidak menyensor dianggap, dengan maksimum kemungkinan metode estimasi berdasarkan kiri dan kanan menyensor. Mereka memusatkan estimasi mereka gagal produk dan bukan pada konsumen penolakan. Kesimpulan mereka adalah estimasi maksimum kemungkinan yang lebih dapat diandalkan daripada metode ad hoc. Metodologi analisis kelangsungan hidup yang disajikan oleh Hough et al (2003) berdasarkan estimasi maksimum kemungkinan.

Results (Indonesian) 2:

Larsen et al (2010) dibandingkan apa yang mereka sebut ad hoc Weibull pemodelan (Cardelli dan Labuza 2001; Gacula et al 2009) di mana tidak ada sensor dianggap, dengan metode estimasi kemungkinan maksimum berdasarkan kiri dan kanan sensor. Mereka berfokus estimasi mereka pada gagal produk dan bukan pada penolakan konsumen. Kesimpulan mereka adalah bahwa estimasi kemungkinan maksimum lebih dapat diandalkan dibandingkan metode ad hoc. Metodologi analisis survival disajikan oleh Hough et al (2003) didasarkan pada estimasi kemungkinan maksimum.