Results (
Indonesian) 2:
[Copy]Copied!
9.4. Polimorfisme PON1 pada manusia
Studi menunjukkan bahwa aktivitas paraoxonase plasma inhumans menunjukkan distribusi polimorfik, dengan indi-individu-menunjukkan pola trimodal dengan baik tinggi, menengah atau rendah aktivitas paraoxonase. Gen frequen-badan-untuk metabolisme tinggi atau rendah juga telah shownto bervariasi antara kelompok etnis atau geograph-ical yang berbeda (Costa et al., 2002). The basisof molekul polimorfisme yang telah dikaitkan dengan severalmutations (Brophy et al., 2001). Perlu dicatat thatin populasi tertentu, aktivitas PON1 plasma dapat varyup sampai 40 kali lipat (Mueller et al, 1983;. Davies et al, 1996;. Richter dan Furlong, 1999), dan perbedaan tingkat PON1protein hingga 13 kali lipat juga hadir dalam asingle PON1192genotype (Furlong et al, 2002;.. Costaet al, 2003a, b). Pengukuran aktivitas PON1plasma individu memperhitungkan semua polymorphismsthat mungkin mempengaruhi aktivitas (Costa et al., 2005). Iniadalah dicapai melalui penggunaan alat tes tinggi throughputenzyme melibatkan dua substrat PON1 (usuallydiazoxon dan paraoxon) (Furlong et al, 2002;. Josse dkk, 1999.). Dengan demikian, assay multipleks bisa membantu identifyputative PON1 aktivitas polimorfik dalam hubungannya dengan mendiagnosis kerusakan hati. Karena polimorfisme, theutility aktivitas PON1 tampaknya lebih besar untuk evaluasi pra-klinis hepatotoksisitas dibandingkan dengan menggunakan inthe klinik. Namun demikian, teknologi multiplexing wouldenable dikurangi nilai PON1 untuk mencerminkan baik hati tox-I-City atau polimorfisme tanpa harus pro fi le thegenomes peserta uji klinis
Being translated, please wait..
