eruptions, rosacea, hidradenitis su

eruptions, rosacea, hidradenitis suppurativa, acne necrotica of the scalp, and eosinophilic folliculitis of HIV disease must be distinguished from infectious folliculi- tis as well. Also, “hot tub” folliculitis may be caused by P. aeruginosa (see Chapter 180).
Deep Folliculitis. Sycosis barbae is a deep folliculi- tis with perifollicular in ammation occurring in the bearded areas of the face and upper lip (Fig. 176-7). If untreated, the lesions may become more deeply seated and chronic. Local treatment with warm saline compresses and local antibiotics (mupirocin or topi- cal clindamycin) may be suf cient to control infection. More extensive cases require systemic antibiotic ther- apy. Dermatophytic folliculitis must be differentiated from S. aureus folliculitis. In fungal infections, hairs are usually broken or loosened, and there are suppurative or granulomatous nodules rather than pustules. Also, in dermatophytic folliculitis plucking of hairs is usu- ally painless (see Chapter 188). Lupoid sycosis is a deep, chronic form of sycosis bar- bae associated with scarring, usually occurring as a cir- cinate lesion. A central cicatrix surrounded by pustules and papules gives the appearance of lupus vulgaris (see Chapter 184).

Results (Indonesian) 1:

letusan, rosacea, hidradenitis suppurativa, necrotica jerawat kulit kepala, dan eosinophilic folikulitis penyakit HIV harus dibedakan dari infeksi folliculi tis juga. Juga, "jacuzzi" folikulitis dapat disebabkan oleh P. aeruginosa (Lihat Bab 180).Folikulitis mendalam. Sycosis barbae adalah folliculi-tis mendalam dengan perifollicular di ammation yang terjadi di daerah berjanggut wajah dan atas bibir (Fig. 176-7). Jika tidak diobati, lesi mungkin menjadi lebih mendalam duduk dan kronis. Pengobatan lokal dengan kompres hangat asin dan lokal antibiotik (mupirocin atau topi-cal Klindamisin) mungkin suf efisien untuk mengendalikan infeksi. Kasus-kasus yang lebih luas memerlukan sistemik antibiotik ada-apy. Folikulitis dermatophytic harus dibedakan dari S. aureus folikulitis. Dalam infeksi jamur, rambut biasanya rusak atau kendor, dan ada nodul suppurative atau granulomatous daripada pustula. Juga, dalam dermatophytic folikulitis mencabut rambut adalah menyakitkan usu-sekutu (Lihat Bab 188). Lupoid sycosis adalah bentuk mendalam, kronis bar sycosis-bae terkait dengan jaringan parut, biasanya terjadi sebagai cir - cinate lesi. Cicatrix tengah yang dikelilingi oleh papula dan pustula memberikan penampilan vulgaris lupus (Lihat Bab 184).

Results (Indonesian) 2:

letusan, rosacea, hidradenitis suppurativa, jerawat necrotica dari kulit kepala, dan folikulitis eosinofilik penyakit HIV harus dibedakan dari folliculi- menular tis juga. Juga, "bak mandi air panas" folliculitis dapat disebabkan oleh P. aeruginosa (lihat Bab 180).
Jauh folikulitis. Sycosis barbae adalah tis folliculi- mendalam dengan perifollicular di peradangan yang terjadi di daerah berjenggot dari wajah dan bibir atas (Gbr. 176-7). Jika tidak diobati, lesi dapat menjadi lebih dalam duduk dan kronis. Pengobatan lokal dengan kompres garam hangat dan antibiotik lokal (mupirocin atau topi- kal klindamisin) mungkin suf memadai untuk mengendalikan infeksi. Kasus yang lebih luas membutuhkan sistemik APY terapi dari antibiotik. Folikulitis Dermatophytic harus dibedakan dari S. aureus folikulitis. Pada infeksi jamur, rambut biasanya rusak atau kendor, dan ada nodul supuratif atau granulomatosa daripada pustula. Juga, di folikulitis pemetikan dermatophytic rambut adalah biasanya kategorinya sekutu menyakitkan (lihat Bab 188). Sycosis Lupoid adalah, bentuk kronis mendalam sycosis bar-bae terkait dengan jaringan parut, biasanya terjadi sebagai cinate lesi-situasi. Sebuah cicatrix pusat dikelilingi oleh pustula dan papula memberikan penampilan vulgaris lupus (lihat Bab 184).