Sen does suggest that in many cases

Sen does suggest that in many cases a sub-set of crucially important capabilities associated with basic needs may be relatively easily identified and agreed upon as urgent moral and political priorities. These ‘basic capabilities’, such as education, health, nutrition, and shelter up to minimally adequate levels, do not exhaust the resources of the capability approach, only the easy agreement on what counts as being “scandalously deprived” (Sen 1993b, 40–42). They may be particularly helpful in assessing the extent and nature of poverty in developing countries. However, taking a basic capability route has implications for how the exercise of evaluating individuals’ capability can proceed, since any evaluative exercise based on it can only determine how well people’s lives are going in terms of that very limited selection of dimensions.

Results (Indonesian) 1:

Sen menyarankan bahwa dalam banyak kasus sub-set dari kemampuan yang sangat penting yang berhubungan dengan kebutuhan dasar mungkin relatif mudah diidentifikasi dan disepakati sebagai prioritas moral dan politik yang mendesak. Ini 'kemampuan dasar', seperti pendidikan, Kesehatan, gizi, dan penampungan sampai dengan tingkat yang memadai minimal, tidak buang sumber daya dari kemampuan pendekatan, hanya perjanjian mudah apa yang dianggap sebagai menjadi "scandalously dirampas" (Sen 1993b, 40-42). Mereka mungkin sangat membantu dalam menilai sejauh dan kemiskinan di negara berkembang. Namun, mengambil rute kemampuan dasar yang memiliki implikasi untuk bagaimana menjalankan mengevaluasi kemampuan individu dapat melanjutkan, sejak latihan apapun evaluatif berdasarkan itu hanya dapat menentukan seberapa baik kehidupan rakyat akan dalam hal pilihan dimensi yang sangat terbatas.

Results (Indonesian) 2:

Sen tidak menunjukkan bahwa dalam banyak kasus sub-set kemampuan yang sangat penting terkait dengan kebutuhan dasar dapat relatif mudah diidentifikasi dan disepakati prioritas moral dan politik yang mendesak. Ini 'kemampuan dasar', seperti pendidikan, kesehatan, gizi, dan tempat tinggal hingga minimal tingkat yang memadai, tidak menguras sumber daya dari pendekatan kemampuan, hanya perjanjian mudah pada apa yang dianggap sebagai "scandalously dirampas" (Sen 1993b, 40 -42). Mereka mungkin akan sangat membantu dalam menilai tingkat dan sifat kemiskinan di negara-negara berkembang. Namun, mengambil rute kemampuan dasar memiliki implikasi untuk bagaimana pelaksanaan evaluasi kemampuan individu dapat dilanjutkan, karena setiap latihan evaluatif berdasarkan itu hanya dapat menentukan seberapa baik kehidupan masyarakat akan dalam hal yang sangat terbatas pilihan dimensi.