In a "Philosophical Transactions of

In a "Philosophical Transactions of the Royal Society of London" paper in 1684, Dr. Nehemiah Grew was the first European to publish friction ridge skin observations.

Dutch anatomist Govard Bidloo's 1685 book, "Anatomy of the Human Body" also described friction ridge skin (papillary ridge) details.

In 1686, Marcello Malpighi, an anatomy professor at the University of Bologna, noted fingerprint ridges, spirals and loops in his treatise. A layer of skin was named after him; "Malpighi" layer, which is approximately 1.8mm thick.

No mention of friction ridge skin uniqueness or permanence was made by Grew, Bidloo or Malpighi.

Results (Indonesian) 1:

Dalam makalah "Filosofis transaksi dari the Royal Society of London" tahun 1684, Dr. Grew Nehemia adalah orang Eropa pertama untuk mempublikasikan gesekan ridge kulit pengamatan. Seorang ahli anatomi Govard Bidloo's 1685 buku, "Anatomi dari the tubuh manusia" juga dijelaskan gesekan ridge kulit (papillary ridge) rincian. Pada 1686, Marcello Malpighi, profesor anatomi di Universitas Bologna, pegunungan mencatat sidik jari, spiral dan loop dalam risalah-nya. Lapisan kulit bernama setelah dia; Lapisan "Malpighi", yang merupakan sekitar 1.8mm tebal.Tidak ada penyebutan gesekan ridge kulit keunikan atau ketetapan dibuat oleh tumbuh, Bidloo atau Malpighi.

Results (Indonesian) 2:

Dalam "Transaksi filosofis dari Royal Society of London" kertas pada 1684, Dr. Nehemiah Grew adalah orang Eropa pertama yang mempublikasikan pengamatan kulit gesekan punggung. anatomi Belanda 1685 buku Govard Bidloo itu, "Anatomi Tubuh Manusia" juga dijelaskan kulit gesekan ridge (papiler ridge) rincian. Pada 1686, Marcello Malpighi, seorang profesor anatomi di University of Bologna, mencatat pegunungan sidik jari, spiral dan loop dalam risalahnya. Lapisan kulit bernama setelah dia; "Malpighi" lapisan, yang kira-kira 1.8mm tebal. Tidak ada lagi gesekan ridge keunikan kulit atau permanen dibuat oleh Tumbuh, Bidloo atau Malpighi.