Mawlana Azad notices three distinct strains in the process which dovet translation - Mawlana Azad notices three distinct strains in the process which dovet Indonesian how to say

Mawlana Azad notices three distinct

Mawlana Azad notices three distinct strains in the process which dovetail, one into another, marking a move from anthropomorphism and anthropophuism to transcendentalism, from polytheism back to monotheism, and from the vision of a God of awe and terror to that of a God of love. The question here arises : Why was the initial concept of man in respect of God one of awe and terror ? The answer is clear. The constructive beauty of the Universe lay concealed under the shroud of destructiveness. In the infant stage of his intellect, man could not catch the hidden beauty. He was frightened by the splitting which precedes construction and could not catch the beauty of the things to shape. For this, one needs insight or inward vision, and this came to him in gradual measure as time went on.
0/5000
From: -
To: -
Results (Indonesian) 1: [Copy]
Copied!
Mawlana Azad pemberitahuan tiga strain yang berbeda dalam proses yang pas, satu ke lainnya, menandai bergerak dari antropomorfisme dan anthropophuism untuk transendentalisme, dari politeisme kembali ke Monoteisme, dan dari visi Allah kagum dan teror yang kasih Tuhan. Di sini muncul pertanyaan: Mengapa adalah konsep awal manusia dengan Allah salah satu kagum dan teror? Jawabannya jelas. Keindahan alam semesta konstruktif berbaring tersembunyi di bawah kain kafan dari destruktif. Dalam tahap bayi budinya, manusia tidak bisa menangkap keindahan tersembunyi. Ia takut dengan pemisahan yang mendahului konstruksi dan tidak bisa menangkap keindahan hal-hal untuk bentuk. Untuk ini, salah satu kebutuhan pemahaman atau visi batin, dan ini datang kepadanya dalam ukuran bertahap seiring berjalannya waktu.
Being translated, please wait..
Results (Indonesian) 2:[Copy]
Copied!
Mawlana Azad pemberitahuan tiga strain yang berbeda dalam proses yang pas, satu ke yang lain, menandai langkah dari antropomorfisme dan anthropophuism untuk transendentalisme, dari politeisme kembali ke monoteisme, dan dari visi dari Tuhan kagum dan teror dengan yang Allah kasih . Pertanyaan di sini muncul: Mengapa konsep awal manusia dalam hal Allah salah satu dari kekaguman dan teror? Jawabannya jelas. Keindahan konstruktif Semesta berbaring tersembunyi di bawah kain kafan dari kehancuran. Pada tahap bayi intelek, manusia tidak bisa menangkap keindahan tersembunyi. Dia takut dengan membelah yang mendahului konstruksi dan tidak bisa menangkap keindahan hal untuk membentuk. Untuk ini, kita perlu wawasan atau visi ke dalam, dan ini datang kepadanya dalam ukuran bertahap seiring berjalannya waktu.
Being translated, please wait..
 
Other languages
The translation tool support: Afrikaans, Albanian, Amharic, Arabic, Armenian, Azerbaijani, Basque, Belarusian, Bengali, Bosnian, Bulgarian, Catalan, Cebuano, Chichewa, Chinese, Chinese Traditional, Corsican, Croatian, Czech, Danish, Detect language, Dutch, English, Esperanto, Estonian, Filipino, Finnish, French, Frisian, Galician, Georgian, German, Greek, Gujarati, Haitian Creole, Hausa, Hawaiian, Hebrew, Hindi, Hmong, Hungarian, Icelandic, Igbo, Indonesian, Irish, Italian, Japanese, Javanese, Kannada, Kazakh, Khmer, Kinyarwanda, Klingon, Korean, Kurdish (Kurmanji), Kyrgyz, Lao, Latin, Latvian, Lithuanian, Luxembourgish, Macedonian, Malagasy, Malay, Malayalam, Maltese, Maori, Marathi, Mongolian, Myanmar (Burmese), Nepali, Norwegian, Odia (Oriya), Pashto, Persian, Polish, Portuguese, Punjabi, Romanian, Russian, Samoan, Scots Gaelic, Serbian, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovak, Slovenian, Somali, Spanish, Sundanese, Swahili, Swedish, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turkish, Turkmen, Ukrainian, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnamese, Welsh, Xhosa, Yiddish, Yoruba, Zulu, Language translation.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: