A native speaker of the language le

A native speaker of the language learnt first.
The other characteristics are incidental, describing how well an individual uses the language.
Someone who did not learn a language in childhood cannot be a native speaker of the language.
Children who learn two languages simultaneously from birth have two Lls (Davies, 1991), which may not be the same as being a monolingual native speaker of either language.
L2 students cannot be turned into native speakers without altering the core meaning of native speaker.
L2 learning may produce an L2 user who is like a native speaker in possessing some of the nine aspects of proficiency detailed above to a high degree but who cannot meet the bio-developmental definition. The variable aspects of proficiency (Davies, 1996) or expertise (Rampton, 1990) relate to a separate issue of quality rather than being defining characteristics of the native speaker (Ballmer, 1981).

Results (Indonesian) 1:

pembicara asli dari bahasa yang dipelajari pertama.
karakteristik lain insidental, menggambarkan seberapa baik seseorang menggunakan bahasa.
Seseorang yang tidak belajar bahasa di masa kecil tidak bisa menjadi penutur asli bahasa.
Anak yang belajar dua bahasa sekaligus sejak lahir memiliki dua lls (davies, 1991),yang mungkin tidak sama dengan menjadi pembicara asli monolingual bahasa baik.
L2 siswa tidak dapat berubah menjadi penutur asli tanpa mengubah makna inti dari penutur asli.
L2 pembelajaran dapat menghasilkan pengguna l2 yang seperti native speaker dalam memiliki beberapa dari sembilan aspek kemahiran rinci di atas untuk tingkat tinggi, tetapi yang tidak dapat memenuhi definisi bio-perkembangan.aspek variabel kemampuan (davies, 1996) atau keahlian (Rampton, 1990) berhubungan dengan isu yang terpisah kualitas bukannya mendefinisikan karakteristik penutur asli (Ballmer, 1981).

Results (Indonesian) 2:

Pembicara asli bahasa belajar pertama.
Karakteristik lain yang insidental, menggambarkan seberapa baik individu menggunakan bahasa.
Seseorang yang tidak belajar bahasa di masa kanak-kanak tidak bisa menjadi pembicara asli bahasa.
Anak-anak yang belajar dua bahasa secara simultan dari kelahiran memiliki dua Lls (Davies, 1991), yang mungkin tidak akan sama sebagai monolingual penutur bahasa kedua.
L2 siswa tidak berubah menjadi penutur asli tanpa mengubah makna dari pembicara asli.
L2 pembelajaran dapat menghasilkan L2 pengguna yang seperti pembicara asli di memiliki beberapa aspek sembilan kemahiran rinci atas tingkat tinggi tetapi yang tidak dapat memenuhi definisi bio-perkembangan. Variabel aspek kemahiran (Davies, 1996) atau keahlian (Rampton, 1990) yang berhubungan dengan isu yang terpisah dari kualitas daripada menjadi karakteristik mendefinisikan pembicara asli (Ballmer, 1981).